Polemik PSSI dan PT LIB Terkait Hak Komersial Liga 1 dan Liga 2

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat membuka Liga 1 2020
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – PSSI menolak gagasan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait dengan pemberian hak komersial untuk klub-klub Liga 1 dan Liga 2 2020. Kedua belah pihak saling berbalas surat untuk menjelaskan sikap pada masalah ini.

PT LIB yang berkirim surat terlebih dulu tertanggal 4 Mei 2020. Di dalamnya terdapat dua permintaan. Yang pertama terkait dengan usulan menghentikan total Liga 1 dan Liga 2 2020.

(Baca juga: PSSI Tolak Aspirasi Klub Liga 1 dan Liga 2 untuk Setop Musim Ini)

PT LIB beralasan usulan tersebut merupakan aspirasi klub. Mengingat hingga sekarang belum ada kejelasan dari pemerintah terkait pandemi virus corona di Indonesia kapan meredanya.

Akan tetapi, PSSI tetap pada pendirian awal. Mereka menolak usulan tersebut dengan alasan masih punya opsi memulai kembali kompetisi pada 1 Juli 2020 jika status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona benar-benar berakhir pada 29 Mei 2020. Jika diperpanjang, baru langkah menghentikan total diambil.

Permintaan kedua PT LIB terkait dengan hak komersial yang akan diberikan kepada klub Liga 1 dan Liga 2. Mereka memberi usulan dengan alasan arus kas saat ini.

Dengan berhentinya kompetisi, janji hak komersial Liga 1 dan Liga 2 tak bisa dipenuhi. PT LIB mengambil jalan tengah dengan membayarkan masing-masing Rp350 juta untuk Liga 1, dan Rp100 juta untuk Liga 2.

(Baca juga: Mayoritas Klub Liga 1 dan Liga 2 Meminta Kompetisi Dihentikan)

Cara PSSI Perbaiki Kualitas Liga 1 dan Liga 2

PSSI lagi-lagi menolak usulan tersebut. Dalam balasan surat yang ditandatangani oleh Plt Sekretaris Jenderal, Yunus Nusi, mereka mengingstruksikan hak komersial dibayar Rp520 juta untuk Liga 1 dan Rp250 juta bagi Liga 2.

"Sebagai operator Liga 1 dan Liga 2, sudah menjadi kewajiban dari PT LIB untuk melakukan pembayaran subsidi kepada klub-klub Liga 1 dan Liga 2, dengan jumlah yang telah disepakati," tulis surat PSSI kepada PT IB.

Jelang Putaran Kedua Liga 2, Persiraja Uji Coba dengan Klub Liga Super Malaysia

"Yaitu, masing-masing sebesar Rp520 juta, bukan Rp350 juta untuk Liga 1. Dan untuk Liga2, masing-masing sebesar Rp250 juta untuk termin pembayaran pertama, bukan sebesar Rp100 juta seperti yang tertera dalam surat."

PSSI juga menyinggung terkait dengan subsidi yang seharusnya diberikan oleh PT LIB kepada mereka. Hingga sekarang, otoritas tertinggi sepakbola di Indonesia itu belum menerimanya.

PSMS Medan Keok Dikandang Persiraja

"Seyogyanya, subsidi yang dibayarkan kepada klub peserts Liga 1 sudah memasuki pembayaran termin ketiga dan Liga 2 sudah memasuki pembayaran termin kedua, karena sampai dengan saat ini, kewajiban subsidi kepada PSSI belum pernah dilakukan pembayarannya oleh PT LIB."

Pelatih FC Bekasi City Widyantoro saat jumpa pers usai melawan Persiraja Banda Aceh. VIVA/Dani Randi

Kalah dari Persiraja, Pelatih FC Bekasi City Kecewa dengan Wasit

Pelatih FC Bekasi City Widyantoro menyesalkan kepemimpinan wasit Choiruddin saat timnya dikalahkan Persiraja Banda Aceh di pekan 10

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024