Kasihan, Virus Corona Bikin Gaji Skuad Arema FC Dipangkas 75 Persen
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Pandemi virus corona membuat kompetisi Liga 1 berhenti sampai batas waktu yang belum ditentukan. Dampak dari penyebaran COVID-19 ini, membuat manajemen Arema FC memotong gaji seluruh pemainnya sebesar 75 persen.
Selain alasan force majeure keputusan pemotongan gaji ini juga mengacu pada kebijakan PSSI yang mengizinkan klub membayarkan gaji pemain dan stafnya hanya 25 persen. Kebijakan itu, tertuang dalam Surat Keputusan bernomor SKEP/48/III/2020 tertanggal 27 Maret 2020.
Baca:Â Heboh Pemangkasan Gaji Pemain Liga 1 dan Liga 2
General manager Arema FC, Ruddy Widodo mengatakan potongan gaji itu akan diberlakukan selama 4 bulan. Sejak Maret hingga Juni 2020. Manajemen menutup ruang untuk negosiasi, sebab keputusan ini dibuat oleh PSSI. Apalagi selama penundaan kompetisi tidak ada pemasukan bagi klub dari hak siar maupun tiket pertandingan.
"Kami patuh kepada kepada keputusan federasi. Manajemen tidak akan membayar gaji pemain dibawah 25 persen keputusan federasi. Ini problem semua klub bahkan di Eropa," kata Ruddy, Minggu, 29 Maret 2020.
Dalam surat keputusan PSSI itu, bahkan manajemen diperbolehkan mengubah kontrak pemain, pelatih hingga staf di awal musim. Mengubah kontrak kerja untuk menyesuaikan neraca keuangan klub selama bulan Maret hingga Juni 2020.
Pemerintah pusat sendiri telah memutuskan masa darurat pandemi virus corona hingga 29 Mei 2020. Bila masa darurat berjalan sesuai rencana atau tidak diperpanjang. PSSI memerintahkan LIB selaku operator Liga untuk menggelar kembali Liga 1 pada Juli 2020.
"Tapi kami optimistis pandemi Covid-19 segera selesai dan semua kembali normal," ujar Ruddy.