Persija Komentari Soal Liga 1 yang Terancam Berhenti
- VIVA / Robbi Yanto
VIVA – Persija Jakarta buka suara terkait keputusan PSSI soal kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang terancam dihentikan. Macan Kemayoran menghormati keputusan tersebut.
Sebelumnya kompetisi terhenti terhitung pada 16 Maret 2020. Setelah nasib kompetisi terkatung-katung selama beberapa hari, akhirnya pada hari ini Jumat 27 Maret 2020 PSSI menetapkan keputusan yang isinya force majeure.
Ini berdasarkan surat keputusan PSSI yang diberikan kepada PT Liga Indonesia Baru, Komite Eksekutif PSSI dan klub Liga 1 dan 2 2020 dengan mempertimbangkan arahan Presiden Republik Indonesia terkait penyebaran COVID-19, maklumat kepolisian negara dan surat keputusan dari BNPB.
Ketetapannya adalah Maret hingga Juni 2020 masuk dalam force majeure. Dengan kata lain, jika dalam periode hingga Juni 2020 tidak ada perpanjangan masa darurat dari pemerintah, kompetisi digulirkan kembali. Namun jika diperpanjang, kompetisi akan dihentikan.
"Jika status keadaan darurat tidak diperpanjang oleh pemerintah, kompetisi akan kembali diputar pada 1 Juli 2020. Namun, jika keadaan darurat yang sudah ditetapkan pemerintah hingga 29 Mei diperpanjang, maka kompetisi 2020 akan dihentikan,"tulis PSSI yang ditandatangani oleh Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.
Direktur olahraga Persija, Ferry Paulus menyebut jika keputusan itu menjadi yang terbaik di tengah kondisi seperti ini.
Baca juga: Persija Komentari Soal Liga 1 yang Terancam Berhenti
“Kami tahu masyarakat Jakarta atau yang di luar Jakarta khususnya The Jakmania sangat mencintai Persija. Tetapi kita harus mengikuti keputusan pemerintah dalam memerangi virus corona. Semua ini untuk kebaikan kita bersama,” ujar Ferry Paulus, seperti dilansir situs resmi klub.