Eks Pemain Kalteng Putra Marah, Haknya Rp200 Juta Lebih Belum Dibayar

Pertandingan Kalteng Putra vs Bali United
Sumber :
  • instagram.com/baliunitedfc

VIVA – Eks pemain Kalteng Putra, Yu Hyun-koo tak bisa lagi menahan kemarahannya. Sudah lama haknya yang harus dibayarkan oleh tim berjuluk Laskar Isen Mulang tertahan.

Kalah dari Persiraja, Pelatih FC Bekasi City Kecewa dengan Wasit

Kalteng Putra masih harus membayarkan Rp210 juta kepada Yu. Jumlah itu terdiri dari sisa gaji satu bulan, kompensasi pelepasan, dan pembayaran akomodasi.

(Baca jug: PSSI Harus Dengar Protes Pemain Kalteng Putra yang Ditunggak Gajinya)

PSMS Medan Taklukkan Persikota 1-0, Nilmaizar: Harusnya 2 Gol, Finishing Harus Diperbaiki

Yu bermain untuk Kalteng Putra pada putaran pertama Liga 1 2019. Dia lalu diputus kontrak dan pindah ke Semen Padang.

Ketika hendak meninggalkan Kalteng Putra, dikatakan Yu ada kesepakatan dengan manajemen. Sisa uangnya bakal segera dibayarkan, tapi hingga kini janji itu tak ditepati.

Top Skorer PSMS Medan Juninho Optimis Petik Tiga Poin Lawan Persikota

"Mereka suruh keluar saya dari Kalteng Putra, karena itu saya pindah ke Semen Padang. Sebelum saya keluar, mereka janji bayar gaji. Ada opsi-opsi mereka bayar saya. Mereka tanda tangan saya juga tanda tangan di surat itu," ujar Yu, saat dihubungi semalam.

Pemain asal Korea Selatan itu coba menghubungi manajemen Kalteng Putra untuk menagih hak. Namun, seringkali dia menelepon, tak kunjung ada jawaban.

"Saya sudah keluar dari Kalteng Putra itu mungkin bulan Juli, sampai sekarang tidak mau jawab kalau saya telepon," katanya.

Saking kesalnya, kini Yu mulai vokal di media sosial. Dia mengungkap kepada publik jika Kalteng Putra yang saat ini bermain di Liga 2 2020 masih memiliki utang.

"Saya tidak suka bicar banyak sebenarnya. Saya dulu pernah masalah dengan Sriwijaya FC. Mereka waktu itu terpaksa membayar karena kompetisi mau jalan, kalau belum bayar tidak bisa ikut," tuturnya.

Kini Yu bersama dua mantan pemain Kalteng Putra lainnya meminta bantuan kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk menjadi perantara. Usaha itu terus berlanjut, tapi amat disayangkan, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator seolah tak peduli.

Dia mencontohkan kejadian musim lalu saat gajinya ditunggak Sriwijaya FC. Mereka takut tak boleh ikut kompetisi oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) kalau belum melunasi utang.

"Karena musim lalu contohnya baik. Klub-klub takut tidak boleh main kalau belum lunas. Kalau seperti itu kami juga tenang, karena Kalteng Putra pasti bayar kami. Tapi, kemarin pertandingannya jalan," ujarnya. 

Baca juga

Enggak Usah Nekat, Begini Pesan #DirumahAja Versi Barcelona

LaLiga Darurat Virus Corona, Sekarang Giliran Espanyol yang Kena

Tak Cuma Kampanye Tangkal Virus Corona, Sadio Mane Ikut Sumbang Duit

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya