Kartu Merah Bauman Bikin Strategi Arema Kacau Lawan Persebaya
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Arema FC gagal melaju ke final Piala Gubernur Jawa Timur usai dikandaskan Persebaya Surabaya dengan skor 2-4 di Stadion Supriyadi, Blitar, pada Selasa, 18 Februari 2020. Dalam pertandingan ini, Arema bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-19.
Penyerang Arema, Jonathan Bauman harus diusir wasit pada menit 19 karena menendang Arif Satriya dari belakang. Ternyata ini menjadi malapetaka bagi Singo Edan. Sempat unggul terlebih dahulu pada menit 3 melalui Johan Alfarizi. Arema harus mengakhiri laga dengan kekalahan 2-4.
Pelatih Arema FC, Mario Gomez mengatakan, hujan kartu pada pertandingan ini karena kedua tim sama-sama memperagakan permainan agresif. Benturan antar pemain tak bisa dihindari. Namun, dia menegaskan bahwa gaya permainan Arema bukan keras tapi bermain dengan agresif.
"Paling penting pemain sadar dengan kesalahannya. Ini sebenarnya hanya karena permainan agresif. Jadi wajar, kartu itu normal dalam sepak bola," kata Mario Gomez.
Gomez mengakui, memang sejak keluarnya Bauman mempengaruhi gaya permainan Arema FC. Strategi Arema tidak berjalan baik meski sebenarnya di menit 60 Persebaya juga kehilangan satu pemain Aburizal Maulana. Namun, saat itu Arema sudah tertinggal 1-3 atas Bajul Ijo.
"Menit pertama ketika Bauman masih ada Arema unggul dari permainan. Mereka punya tim bagus ada (Makan) Konate, David da Silva dan beberapa pemain tengah. Tapi kami lebih menyoroti pemain kami yang 10 menit awal bermain bagus," ujar eks pelatih Persib Bandung ini.
Selain itu, Mario menegaskan bahwa ini adalah ajang pramusim tujuan utama dalam turnamen ini untuk membangun tim jelang Liga 1 2020. Apalagi kebugaran para pemain tidak dalam kondisi terbaiknya karena kelelahan akibat jadwal padat Piala Gubernur Jatim.
"Tujuan utama untuk ikut turnamen ini hanyalah untuk melihat gaya permainan pemain Arema. Pemain tetap memberikan yang terbaik, terus menekan meski tidak dalam kondisi 100 persen fit," tutur Mario.