Dilibas Arema, Persib Merasa Dikerjai Sebelum Pertandingan

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts (kanan).
Sumber :
  • Instagram/@persib_official

VIVA – Arema FC menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, dalam lanjutan Liga 1, Selasa 30 Juli 2019. Singo Edan berpesta gol, dalam pertandingan ini Hamka Hamzah cs menang dengan skor 5-1.

Hadiri Launching Specs, Gelandang Persib, Dedi Kusnandar: Dulu Minder, Sekarang Bersaing dengan Luar Negeri

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengatakan kekalahan telak  timnya dari Arema merupakan buntut dari rentetan insiden yang dialami Persib. Pertama adalah bus Persib mogok saat baru tiba di Malang. Saat uji coba lapangan, pemain Persib juga diteror oleh sekelompok suporter.

Bahkan dia mengungkapkan, sebelum pertandingan hotel tempat menginap pemain Maung Bandung dihujani petasan hingga membuat pemainnya tak bisa tidur. Apalagi peristiwa itu terjadi pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.00. Sehingga, pemain tak bisa istirahat dengan tenang saat berada di hotel.

Tak Gelar Uji Coba, Persib Fokus Berlatih Selama FIFA Matchday

"Selamat untuk Arema menang dengan skor 5-1. Persib bermain dengan tekanan ada insiden sebelum pertandingan saat latihan dan di hotel itu mempengaruhi mental pemain," kata Robert usai laga.

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts

Pelatih Persib Tinjau Kondisi Stadion GBLA

Robert mengaku kesal dengan insiden itu. Dia meminta manajemen Persib mengirim surat protes ke PSSI. Menurutnya, khusus teror di hotel, dia menyebut hal tersebut dilakukan oleh hooligan Arema atau suporter garis keras. Sebab, dia mengaku hafal betul dengan Aremania karena dia pernah menjadi pelatih Arema.

"Kenapa Persib protes, karena pemain tidak bisa tidur. Mereka mungkin bukan Aremania, mereka mungkin hooligan. Karena saya tahu Aremania tak mungkin melakukan itu. Petasan itu membuat pemain tidak bisa tidur apalagi tidak ada polisi atau keamanan yang menjaga kami di hotel," ujar Robert.

Insiden lain yang membuat Persib merasa dikerjai adalah jadwal keberangkatan menuju Stadion Kanjuruhan. Sebelumnya, pihak keamanan meminta pemain bergegas meninggalkan hotel pada pukul 14.30. Saat semua pemain dan official bersiap berangkat justru harus tertunda selama hampir satu jam.

"Polisi sudah memberi tahu kita untuk segera meninggalkan hotel karena khawatir ada insiden lagi. Polisi memberi tahu, tim harus berangkat pukul 14.30 WIB. Pemain sudah siap, tapi tak jadi berangkat," tutur Robert.

Rentetan insiden itu membuat seluruh tim Persib kesal. Robert menyayangkan peristiwa itu. Dia juga menuding biang keladi kekalahan Persib atas Arema karena faktor non teknis yang dialami timnya sebelum pertandingan.

"Kemudian setelah gagal berangkat polisi nerdiskusi dengan tim, sekitar 1 jam menunggu di hotel. Akhirnya tim berangkat dengan kondisi itu, tim menjadi terlambat datang ke stadion dan dalam tekanan. Ini yang akan membuat kita lapor ke PSSI," kata Robert.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya