Kontroversi Gol Marko Simic, Liga 1 Disarankan Pakai Wasit Tambahan

Persija Jakarta VS Persib Bandung Liga 1 2019
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Gol Marko Simic ke gawang Persib Bandung di pekan 8 Liga 1 2019, Rabu 10 Juli 2019 menuai kontroversi dari berbagai pihak. Banyak yang meragukan keabsahan gol tersebut karena dinilai belum sempurna melewati garis gawang.

Persib Optimis Menang Lawan Port FC Demi Bertahan di Liga Champions Asia 2

Isu mengenai penggunaan goal line technology atau teknologi garis gawang pun menyeruak. Penerapan teknologi diyakini dapat membantu kerja wasit menghadapi situasi seperti itu dan menciptakan kepercayaan publik.

Namun, mantan wasit nasional, Purwanto, pesimistis teknologi pembantu wasit itu dapat digunakan di Indonesia. Menurutnya penerapan teknologi harus ada kajian matang yang dilakukan oleh semua elemen sepak bola Indonesia, terutama PSSI.

Gothia Cup 2025, Indonesia Diwakili Akademi Persib Cimahi

Selain itu, teknologi pembantu wasit memerlukan biaya yang tak sedikit.

Purwanto justru menyarankan, ketimbang menggunakan teknologi pembantu wasit baik itu teknologi garis gawang maupun Video Assistant Referee (VAR), lebih baik menambah dua wasit bantu di tepi gawang.

Dinobatkan Jadi Man of The Match, Kevin Mendoza Berikan Jersey Kepada Bobotoh

"Kalau bicara VAR atau teknologi garis gawang tentu membutuhkan biaya yang besar. Bagaimana kita menyiapkan teknologinya, bola harus ada chip, dan sebagainya. Kalau saya, simpel saja, tambah dua wasit di belakang saja," kata Purwanto kepada VIVA, Jumat 12 Juli 2019.

"Lebih baik kita coba dua wasit di belakang karena itu sifatnya manual, dari biaya pun tidak mahal. Kita tidak usah dulu bicara soal teknologi," ucap eks anggota Komite Wasit PSSI ini.

Terkait keputusan wasit Tariq Hitaba yang mengesahkan gol Marko Simic, Purwanto menjelaskan keputusan itu tidak bisa disalahkan. Sebab, Tariq mengambil keputusan berdasarkan informasi dari wasit garis.

"Seperti yang saya dengar di media, Fariq itu tidak yakin dan tidak melihat. Tapi, dia punya hak memberikan keputusan gol, dan keputusan itu dia dapat dari pembantunya," tuturnya.

"Menurut aturan, itu sah-sah saja. Kecuali, dia tidak yakin dan tidak daat informasi, lalu dia mengesahkan gol itu," jelas Purwanto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya