Evaluasi Persebaya Usai Kalah dari Arema, Ada Opsi Datangkan Pemain

Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman dan Irfan Jaya.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya (12-04-19)

VIVA – Pelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurjaman, memiliki beberapa catatan penting usai Bajul Ijo dikalahkan Arema FC pada leg kedua Final Piala Presiden 2019. Bermain di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Jumat, 12 April 2019, Persebaya menyerah 0-2 dari Arema.

Persikabo Kalah Telak dari PSMS 1-4, Djadjang Nurdjaman: Mohon Maaf Gak Bisa Ambil Poin

Salah satu lini yang paling disoroti oleh Djanur (panggilan akrabnya) adalah keroposnya lini tengah Persebaya. Menghadapi Singo Edan, lini tengah Persebaya dianggap minim kontribusi, mudah ditembus dan sering melakukan kesalahan.

"Ada banyak yang harus diperbaiki, lini tengah kita keropos, Arema menang di lini tengah. Padahal lini depan Arema sudah kami awasi," kata Djanur.

Persiapan Singkat, Persikabo 1973 Bidik Poin di Kandang PSMS di Deli Serdang

Bahkan setelah pertandingan final, Djanur langsung menghadap ke manajemen Persebaya. Ada dua opsi yang ia tawarkan, memperbaiki kualitas pemain yang ada atau mendatangkan pemain baru untuk memperkuat tim di Liga 1 mendatang.

"Itu sudah kita bicarakan dengan ofisial tim setelah pertandingan ini sudah ada di pemikiran kami," ujar Djanur.

Persib Beber Alasan Jersey Liga Champions Asia 2 Sama Seperti Piala Presiden

Di sektor penjaga gawang, eksperimen Persebaya juga gagal. Jika di leg pertama Miswar Saputra dipercaya sebagai penjaga gawang utama, di leg kedua Abdul Rohim yang diberi kesempatan. 

Alasanya, karena Miswar tampil buruk di leg pertama. Namun, kedua penjaga gawang itu sama-sama kebobolan dua gol oleh pemain Arema.

"Kemarin Miswar kesalahan fatal, sekarang Rohim. Berarti memang butuh diperbaiki. Juga perlu ditanyai apakah grogi bermain di tim sebesar Persebaya," tutur Djanur.

Selain itu, Djanur juga menyoroti penampilan bomber asing Persebaya Amido Balde. Djanur menilai Amildo tak banyak bergerak di lini pertahanan Arema. Amido juga dianggap terlalu emosional, sikap Amido justru membuat Persebaya merugi.

"Kita akui Amido kurang banyak bergerak, dia terlalu dijaga ketat oleh dua pemain Arema. Dia terbawa situasi juga, sehingga agak sedikit emosional. Tapi kita yakin Amildo bisa diandalkan," kata Djanur. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya