Polisi Luruskan Edaran Foto Pelat L dan W Dilarang Masuk Malang

Pamflet provokatif larangan plat L dan W masuk ke Malang
Sumber :
  • Nur Faishal (Surabaya)/ VIVA

VIVA – Sebuah pamflet seruan kendaraan berpelat L dan W dilarang masuk Malang, beredar di media sosial menjelang laga final Piala Presiden leg 2 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, pada Jumat 12 April 2019.

Viral Kericuhan Suporter Aremania Vs Persikmania di Perbatasan Malang-Kediri

Kepolisian Daerah Jawa Timur, lekas meluruskan edaran pamflet provokatif itu.

Di bagian kanan atas pamflet tertulis sebuah nama media online di Malang. Di bawahnya, tertulis besar-besar kalimat: PLAT L DAN W DILARANG MASUK MALANG, Pengamanan Final Dipimpin Kapolda.

Permintaan Maaf Wiliam Pada Aremania, Janji Kalahkan Persis Untuk Obat Luka

Di bawah kalimat seruan itu, foto dengan latar gambar Kepala Badan Intelijen Keamanan Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Polisi Unggung Cahyono, terlihat berdiri diapit dua orang, satu berseragam Polri, dan satu berpakaian dinas warna putih. Unggung seolah-olah tengah diwawancara.

Tidak ada kalimat apapun yang berhubungan dengan sepakbola, final Piala Presiden, maupun nama dua tim yang akan bertanding nanti, tertulis di pamflet. Namun, pamflet itu tersebar di media sosial menjelang laga final Piala Presiden.

Tekad Arema FC Raih 3 Poin di Tengah Masa Istirahat yang Minim

“(Foto) Ini saya luruskan, tidak seperti itu,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, kepada wartawan pada Rabu 10 April 2019.

Barung meluruskan, kendaraan berpelat L (Kota Surabaya) maupun W (Sidoarjo dan Gresik) dilarang masuk ke dalam atau arena Stadion Kanjuruhan Malang, apalagi melengkapi dengan bendera berlogo dan lambang klub sepakbola tertentu untuk memprovokasi. Bukan dilarang masuk ke Malang Raya.

“Kalau ada orang Surabaya, anaknya sekolah di Malang dan mau jenguk, ya boleh. Atau mau antar makanan dan berbisnis di Malang, tidak apa-apa,” ujar Barung.

Dia mengaku kecewa dengan beredarnya pamflet bernada provokasi tersebut.

Barung juga membantah adanya kabar bahwa suporter Persebaya atau Bonek-Bonita akan datang ke Stadion Kanjuruhan Malang, mendukung tim kesayangan mereka berlaga di final Piala Presiden nanti. “Kan sudah ada kesepakatan. Kalau ada yang mau ke sana, berarti mereka bukan bertindak sebagai Bonek, tetapi penonton. Itu hoaks itu,” ujarnya.

Barung mengatakan, pada laga final Piala Presiden Jumat nanti, personel gabungan dari Kepolisian Resor Malang Kota, Polres Malang Kabupaten, Polres Batu, dan Polres Pasuruan, akan diterjunkan untuk pengamanan. Personel Tentara Nasional Indonesia dari Komando Resor Militer 083 juga memback-up. “Dibantu juga dengan Polda dan Brimob,” ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya