Arema Ternyata Punya Cara Tangani Bonek
- Official Persebaya
VIVA – Nyanyian bergemuruh dari 60 ribu bonek dan berbagai aksi teror tak bisa melumpuhkan mental pemain Arema FC dalam leg pertama final Piala Presiden di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Selasa 9 April 2019.
Ternyata ada cara tersendiri bagi Singo Edan. Sang pelatih, Milomir Sislija menyebut jika teriakan bonek dari tribun justru menjadi penyemangat. "Sebelum pertandingan, di ruang ganti saya bilang ke pemain jika mendegar teriakan suporter berlarilah lebih kencang. Jadi teriakan bonek adalah penyemangat bagi kami, " ujar Pelatih Arema, Milomir Sislija usai pertandingan.
Bukan hanya teror melalui nyanyian, berbagai tekanan dilalukan bonek, termasuk juga spanduk raksasa bergambar singa diinjak buaya yang dibuat kelompok bonek gate 21, selain itu juga ada beberapa spanduk intimidasi lainnya.
Saat menuju Stadion GBT, pemain Arema juga harus diangkut kendaraan taktis (rantis) berlapis baja dengan kawalan ketat aparat kepolisan Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya.
Sebelum laga di mulai, kapten tim Arema juga mencoba menyerukan salam persahabatan dengan bonek. Mantan pemain Persebaya melambaikan tangan namun dibalas bonek dengan sorakan serempak..."huuu....huu..."
Hamka juga sempat melarang penjaga gawang Kartika Adji melakukan seleberasi berlebihan ke arah bonek di belakang gawang yang bisa menyulut kemarahan bonek saat Arema bisa menyamakan kedudukan 1-1.
Sepuluh menit terkahir, tekanan lebih berat diberikan bonek dengan melempar botol dan berbagai benda ke arah bench cadangan. Namun situasi itu, tidak membuat Arema hilang konsentrasi hingga akhirnya pertandingan berakhir imbang 2-2.
Usai pertandingan, bonek melampiaskan kekecewaan dengan menyalakan flare dan melempari bangku cadangan Persebaya hingga makian saat tim Bajol Ijo masuk ke ruang ganti.