Final Piala Presiden, Persebaya Anggap 'Jihad' Hadapi Arema
- VIVA / Rahmad Noto
VIVA – Genderang pertempuran ditabuh Persebaya jelang duel melawan musuh bebuyutan Arema FC dalam partai final Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa 9 April 2019.
Asisten Pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro bahkan sempat menyebut laga melawan Arema sebagai jihad beberapa saat setelah sesi jumpa pers ditutup, "Besok kita jihad, " ucapnya.
Saat awak media menyatakan apakah boleh di kutip, Bejo bergegas menjelaskan maksud pernyataannya, "Pemain harus bertanding dengan segenap jiwa. Melawan Arema bukan sekedar urusan teknis, " ucapnya.
Wajar jika Bejo memahami betul pentingnya pertandingan melawan Arema, apalagi di babak final. Mantan pemain belakang Persebaya era 90 an itu sudah mengalami sengit laga Persebaya versus Arema sejak menjadi pemain.
Soal rivalitas kedua suporter, yaitu Bonek dan Aremania, Bejo menyebut sesuatu yang lazim terjadi di sepakbola. "Derby dimana-mana ada, seperti Everton melawan Liverpool atau Manchester United lawan City, biasa terjadi, " ucapnya.
Yang pasti, seluruh pemain Persebaya dalam kondisi siap tempur dan tidak ada yang cedera, "Ini kandang kita, harus menang. Soal skor, kita lihat nanti. Yang pasti kita juga respect terhadap penampilan Arema hingga bisa sampai ke final, " ujarnya.
Selain itu, Bejo mengatakan jika pemain Persebaya sedang diselimuti kepercayaan diri tinggi pasca mengalahkan tuan rumah Madura United di leg kedua semifinal Piala Presiden.
"Kita sudah bisa mengalahkan Real Madridnya Indonesia, Madura United yang bertabur pemain bintang. Ini menjadi tambahan motivasi dan kepercayaan diri pemain, " ujarnya.