Sadar Beda Kelas, Sriwijaya FC Tak Dibebani Target Muluk Lawan MU
- VIVA / Sadam Maulana
VIVA – Sriwijaya FC tidak memasang target tinggi saat menghadapi Madura United (MU) di babak 16 besar Piala Indonesia. Sebaliknya, duel kali ini akan dijadikan panggung unjuk aksi para talenta lokal.
Laskar Wong Kito yang sudah tidak memiliki amunisi berpengalaman sejak terdegradasi ke kompetisi Liga 2, hanya bertumpu pada putera daerah yang minim jam terbang.
Skuat ini akan mendapat ujian yang cukup berat karena tim lawan merupakan kandidat juara Liga 1. MU yang dihuni banyak pemain bintang seperti Muhammad Ridho, Fachrudin Aryanto hingga Andik Vermansah, layaknya Los Galacticos versi Indonesia.
Sadar akan perbedaan materi pemain kedua tim, pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan, tidak membebani anak asuhnya untuk dapat meraih kemenangan, baik itu di leg pertama ataupun di leg kedua.
Pada leg pertama di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Minggu 17 Februari 2019, Hartono hanya menginstruksikan Hapit Ibrahim Cs untuk dapat tampil lepas. Dia ingin skuat muda Sriwijaya dapat menyajikan perlawanan dan tidak memberikan kemenangan dengan mudah bagi MU.
"Kita sudah siap meskipun persiapan hanya tiga hari. Walaupun materi pemain kita mayoritas pemain muda, namun kita tidak akan menyerah begitu saja dan memberikan kemenangan dengan mudah," jelas Hartono, Sabtu 16 Februari 2019.
Perbedaan materi pemain antara MU dan Sriwijaya FC terlihat jelas terdapat di setiap lini. Jika Laskar Sape Kerap dihuni banyak pemain berlabel Timnas, Sriwijaya FC hanya memiliki materi pemain lokal yang sebelumnya masih memperkuat tim junior.
Meski demikian, Hartono tetap percaya Sriwijaya FC punya kualitas dan dapat merepotkan anak asuh Dejan Antonic. Baginya, pemain muda Sriwijaya FC punya tekat yang kuat untuk dapat memberikan hasil terbaik.
"Skuat saat ini 90 persen merupakan pemain asli Sumatera Selatan. Walaupun mereka masih muda dan kurang jam terbang, saya rasa ada sebuah kebanggaan yang dapat mengeluarkan kemampuan terbaik mereka saat menghadapi tim sekelas Madura United," ujar Hartono.
Di tim Sriwijaya FC saat ini tercatat hanya ada beberapa pemain yang sudah memiliki jam terbang yang cukup dan tampil di Liga 1. Antara lain ialah Rizky Ramadhana yang sudah memperkuat Sriwijaya FC sejak tahun 2011.
Kemudian Hapit Ibrahim yang pada musim lalu dipinjamkan ke PSIS Semarang cukup sering mendapatkan kesempatan bermain. Selebihnya amunisi Sriwijaya FC lebih sering memperkuat tim di Liga 2 atau Liga 3.
Bahkan, beberapa pemain seperti penjaga gawang Vasco Marco Bonaparte Bokong dan Adistya Wicaksana baru saja dipromosikan dari tim Sriwijaya FC U-19.