Lawan Persinga Terus Tertunda, Program Persebaya Berantakan
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
VIVA – Program Persebaya Surabaya dibuat berantakan akibat penundaan demi penundaan leg pertama babak 32 besar Piala Indonesia. Penjadwalan ulang yang dilakukan sebanyak empat kali tak kunjung bisa direalisasikan.
Hingga akhirnya PSSI selaku pengelola ajang tersebut memutuskan pertandingan cuma digelar dalam satu pertandingan pada Sabtu 16 Februari 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Tapi, keputusan ini amat mengejutkan.
Piala Indonesia merupakan ajang resmi. Bahkan dalam rencananya, juaranya akan mendapatkan jatah tiket menuju Piala AFC 2020 mendatang.
Dengan adanya keputusan Persebaya melawan Persinga kali ini tentu menjadi hal negatif. PSSI sendiri mengakuinya, namun mereka mengatakan tidak bisa lagi mencari solusi lain.
Sekretaris Persebaya, Ram Surahman mengatakan, masalah penundaan demi penundaan membuat mereka jadi kebingungan. Beberapa agenda yang tadinya dirancang pun jadi berantakan.
"Banyak agenda yang tadinya mau kita sambut, contoh uji coba dengan Timnas Indonesia U-22 jadi batal," ujar Ram saat dihubungi VIVA melalui sambungan telepon.
Sejumlah program persiapan tim Persebaya pun menjadi sulit. Jajaran pelatih kebingungan dengan kepastian kapan pertandingan digelar. Hingga akhirnya Persebaya memilih pasif. Mereka sudah tak bisa lagi meminta atau protes kepada PSSI terkait dengan kepastian penundaan.
"Dalam Piala Indonesia ini akhirnya kami memilih pasif. Kami mendukung apapun keputusan PSSI saja," tutur Ram.