Kronologi Rusuh Suporter di Laga PSIM Yogyakarta Vs PS Tira
- VIVA / Daru Waskita
VIVA – Pertandingan babak 64 besar Piala Indonesia antara PSIM Yogyakarta dan PS Tira di Stadion Sultan Agung Bantul, berakhir ricuh, Selasa 11 Desember 2018.
Kericuhan terjadi pada menit ke 80. Ricuh diduga akibat keputusan wasit yang dianggap merugikan tim berjuluk Laskar Mataram tersebut.
Namun, kapten PS Tira, Manahati Lestusen, yang tidak diturunkan dan hanya melihat laga dari tribun VVIP mengungkapkan kronologi kejadian. Menurutnya, sebelum laga berlangsung ricuh sempat ada ucapan dari Brajamusti (suporter PSIM) yang menjelek-jelekkan PS Tira dengan kata-kata tidak pantas.
"Saya coba memperingatkan suporter agar tidak menghina. PS Tira, TNI itu institusi, jangan dihina, Kalau dihina, wasitnya saja," kata Manahati.
Meski demikian, situasi malah semakin kacau dan akhirnya pecah kericuhan. Para penonton turun dan masuk ke lapangan mengejar pelatih dan pemain PS Tira.
"Saya ikut turun ke lapangan ingin menyelamatkan adik saya dari kejaran ribuan massa. Saya juga sempat kena pukul, tapi tidak masalah," ungkapnya.
Manahati menyatakan, setidaknya satu ofisial luka pada bagian tangan hingga berdarah. Tidak hanya itu, sejumlah pemain juga terkena pukul.
"Sekuat apapun kita melawan massa yang jumlahnya ribuan, tentunya pasti kalah," ucapnya. (one)