Bos Persija Ajak Masyarakat Perangi Mafia Pengatur Skor
- Twitter/@Persija_Jkt
VIVA – Chief Executive Officcer (CEO) Persija Jakarta, Gede Widiade, mengajak masyarakat untuk ikut membantu memberantas pengaturan skor. Hal itu menyusul tidak ada tindak lanjut yang signifikan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Salah satunya adalah dengan cara mengajukan class action.
Masalah pengaturan skor kembali muncul saat kompetisi sepakbola Indonesia memasuki pekan-pekan terakhir. Bagi Gede, masalah ini masuk dalam ranah pidana, sehingga polisi bisa menangkap.
"Pengaturan skor itu pidana. Kalau bukan delik aduan, harusnya polisi tangkap. Kalau delik aduan, siapa yang merasa dirugikan? Kalau federasi tidak berani, harusnya masyarakat melakukan class action," ujar Gede saat berbicara dalam diskusi PSSI Pers bertema Citra Negatif Sepakbola Nasional, Jumat 30 November 2018.
Gede tak memungkiri, masalah pengaturan skor di Indonesia adalah hal biasa. Namun, selama ini orang-orang hanya berbicara, tapi tidak pernah ada bukti valid.
"Pengaturan skor di Indonesia sudah biasa, tapi apakah buktinya? Saya mantan lawyer. Ada orang mengaku maling, tapi didiamkan saja. Buat apa membicarakan, kalau maling mengaku tapi tidak ditangkap," kata Gede melanjutkan.
Jika memang ada niat untuk memberantas mafia pengaturan skor, dikatakan Gede akan mudah jika ada kemauan dari semua pihak dalam sepakbola.
"Sebentar itu, paling tidak sampai seminggu ketahuan pemainnya. Baik di dalam Liga atau PSSI. Asal ada kemauan," ucap Gede.