Gagal Menang di 8 Laga Terakhir, Ada Apa dengan Barito Putera?
- liga-indonesia.id
VIVA – Sempat bercokol di posisi teratas klasemen Liga 1 2018, Barito Putera justru tampil melempem jelang musim berakhir. Tim besutan Jacksen F. Tiago itu gagal menang dalam delapan laga terakhir.
Hasil buruk kembali ditelan Laskar Antasari, saat melawat ke Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, markas Persija Jakarta, Senin 30 Oktober 2018. Dalam laga itu, Hansamu Yama Pranata cs kalah telak 0-3 dari Persija.
Sebelum Asian Games 2018, Barito sempat memetik satu kemenangan atas Persebaya Surabaya, dengan skor 3-2. Tetapi, dalam dua laga sebelumnya, Barito juga kalah telak 1-5 dari Persipura Jayapura, dan bermain imbang 0-0 dengan Madura United.
Setelah Liga 1 kembali bergulir usai Asian Games, Barito justru gagal menang dalam delapan laga. Barito hanya mampu meraih empat hasil imbang dan empat kekalahan.
Jacksen juga bingung dengan apa yang terjadi dengan timnya. Padahal, pelatih asal Brasil ini sudah meningkatkan intensitas persiapan jauh lebih tinggi daripada musim lalu. Mulai dari pemahaman teori, aplikasi di lapangan, hingga beberapa faktor di luar lapangan.
"Kalau dibanding musim sebelumnya, (program latihan) kami sekarang lebih kencang. Sekarang kami lebih meningkatkan interaksi antarpemain, pemahaman strategi baik teori dan praktik, semuanya ada. Semuanya sangat bagus. Tetapi, ada yang tidak berjalan dengan baik," ujar Jacksen kepada wartawan.
Berdiri di urutan 10 klasemen dengan catatan 37 poin, Barito bisa saja terjerembab ke papan bawah, jika terus main tak konsisten. Sebab, empat tim di bawahnya, yakni PSIS Semarang, Persebaya, Persela Lamongan, dan Mitra Kukar, memiliki nilai yang hanya terpaut dua poin.
Soal ini, Jacksen mengatakan bahwa ia sudah memikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi, termasuk degradasi, sejak awal musim ini. Tetapi, mantan pemain Persebaya ini mengaku sudah memberikan teguran kepada para pemainnya, agar mampu memetik kemenangan dalam laga sisa.
"Jujur, sejak awal musim kami sudah perhitungkan kemungkinan degradasi. Memang, saat ini Barito tergantung dengan tim tim di bawahnya. Tapi jelas, kita sudah haris punya perhitungan seperti itu. Sebagai pelatih, kami harus memberikan gambaran kepada pemain, bagaimana pentingnya setiap pertandingan berikutnya. Saya juga sudah memberikan terguran kepada pemain soal ini," katanya.
Sementara itu, gelandang Barito, Nazarul Fahmi, juga mengaku bingung dengan rentetan hasil buruk yang dialami timnya. Nazarul mengaku, ia dan rekan-rekannya sudah berusaha memberikan yang terbaik di lapangan. Akan tetapi, hasilnya justru tak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pada akhirnya, pemain berusia 21 tahun ini mengakui bahwa timnya kehilangan semangat tempur di atas lapangan. Hal inilah yang dianggap sebagai masalah oleh Nazarul. Ia berjanji, akan meningkatkan fighting spirit di sisa laga.
"Sepuluh pertandingan tidak pernah menang, pemain juga bingung apa yang terjadi sebenarnya. Sebenarnya tidak ada yang berubah dengan persiapan kami. Tapi sepertinya, kami kehilangan fighting spirit di lapangan," ucap Nazarul.
"Kami harus memperbaiki fighting spirit kami, di sisa pertandingan. Kami juga harus bekerja keras lagi untuk bisa menang di sisa pertandingan," katanya.