Terancam Rugi, Emtek Berharap Liga Indonesia Tidak Bubar
- VIVA.co.id/Lucky Aditya (Malang)
VIVA – Kasus insiden berdarah di Gelora Bandung Lautan Api berlanjut. PSSI kemudian memberikan pernyataan mengejutkan dengan pemberhentian sementara kompetisi Liga 1 untuk waktu yang belum ditentukan.
Lebih dari itu, tim investigasi pencari fakta kemudian dibentuk dan menjadi sinyal penyelesaian masalah. Pemegang hak siar Liga 1 Emtek Grup berharap kompetisi kasta tertinggi tanah air itu tidak bubar, sebab Emtek Grup akan dihadapkan pada kerugian yang besar jika Liga 1 bubar.
"Kalau liga dibatalkan tentu akan berdampak kerugian yang sangat besar untuk kami sebagai pemegang hak siar atau media yang menayangkan," kata Direktur Programming Surya Citra Media (SCM) Harsiwi Achmad di Malang, Rabu, 26 September 2018.
"Karena kami sudah memberikan rate atau harganya, karena itu kami berharap liga tidak dibatalkan karena yang rugi nanti akan banyak sekali selain kami," ujar Harsiwi Achmad.
Harsiwi mengatakan sepak bola Indonesia sebenarnya memiliki potensi sebagai industri yang besar jika digarap dengan serius oleh para stakeholder. Untuk rating televisi saja tayangan sepak bola memiliki angka yang tinggi.
Jumlah untuk penonton sepak bola di stadion maupun televisi menurutnya cukup besar. Suporter memiliki animo tinggi dalam menyaksikan setiap pertandingan. Meski menyatakan rugi jika kompetisi bubar, ia tidak menyebutkan keuntungan yang didapat Emtek grup sebagai pemegang hak siar setiap pertandingan.
"Jumlah penonton yang hadir di lapangan atau menonton di televisi jumlahnya luar biasa dan bola Indonesia saat ini tidak hanya dilihat oleh laki-laki, ibu-ibu, remaja bahkan anak-anak juga hadir ke stadion jadi bola ini menjadi tayangan keluarga. Menjadi tayangan hiburan selain bernyanyi, komedi ini menjadi hiburan tersendiri jadi saya berharap ini tidak ada sanksi pembubaran liga," tutur Harsiwi Achmad.