Andik Takut Toleransi Umat Beragama di Surabaya Rusak
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Duka mendalam dirasakan bintang Timnas Indonesia, Andik Vermansah. Gelandang serang yang berkiprah bersama klub Malaysia, Kedah FA, sangat terpukul dengan terjadinya teror bom yang terjadi di kampung halamannya, Surabaya.
Tiga gereja, Gereja Santa Maria Tak Bercela, gereja di Jalan Arjuna, dan gereja di Jalan Diponegoro, menjadi sasaran teror bom bunuh diri teroris tak bertanggung jawab. 11 orang tewas dan 41 orang luka-luka dalam tragedi yang terjadi Minggu pagu, 13 Mei 2018.
Andik mengaku terpukul dengan kejadian ini. Mantan bintang Persebaya Surabaya ini juga takut, kejadian ini akan memengaruhi kondisi psikis masyarakat Surabaya.
Selain itu, pemain berusia 26 tahun ini juga takut persaudaraan masyarakat Surabaya yang tak memandang suku, ras, dan agama, bisa rusak. Yang paling disesalkan Andik juga adalah insiden ini terjadi jelang datangnya bulan suci Ramadhan.
"Yang jelas sangat disesalkan mengapa harus terjadi bom di gereja. Saya tidak menuduh si ini atau si itu. Tapi ini bisa merusak persaudaraan antar agama. Apalagi sebentar lagi bulan Ramadan. Saya takut masyarakat Surabaya jadi takut untuk beraktivitas " kata Andik saat dihubungi VIVA, Minggu 13 Mei 2018 siang WIB.
Andik berharap, dalang dari peristiwa mengerikan ini bisa cepat tertangkap dan keadaan kembali normal. Sehingga, toleransi antar umat beragama di Surabaya tetap terjaga. Selain itu, Andik mengaku beruntung. Sebab, domisili keluarganya di Surabaya cukup jauh dari tempat kejadian.
"Semoga dalang pelakunya bisa cepat tertangkap dan masyarakat Surabaya bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadan dengan tenang," ujar Andik melanjutkan.
"Alhamdulillah keluarga saya jauh dari tempat kejadian. Ya, kalau ke tempat saya sekitar 25 menit dari situ," katanya.