7 Insiden di Lapangan yang Menyebabkan Kematian Pesepakbola
- Bild
VIVA.co.id – Publik sepakbola Indonesia tengah berduka. Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda meninggal setelah bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodriguez. Huda meninggal saat Persela berhadapan dengan Semen Padang, Minggu 15 Oktober 2017 di Stadion Surajaya Lamongan.
Dia langsung mendapat pertolongan dari tim medis, sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit. Setiba di rumah sakit, Choirul mendapatkan perawatan gawat darurat. Namun sayang, tak berselang lama, kiper berusia 38 tahun itu menghembuskan nafas terakhir.
Dokter Andri Nugoroho, selaku Kepala Unit Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Soegiri menuturkan, meninggalnya Choirul kemungkinan akibat trauma pada dada, kepala, dan leher. Hal itu disebabkan karena adanya benturan di dada dan rahangnya.
"Sesuai analisa awal benturan ada di dada dan rahang bawah. Ada kemungkinan trauma dada, trauma kepala dan trauma leher. Di dalam tulang leher itu ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak," tutur Andri.
Berikut sejumlah insiden yang menyebabkan kematian pemain bola di lapangan, dikutip dari berbagai sumber:
1. David 'Di' Jones (Manchester City): Pada tanggal 17 Agustus 1902, Jones bermain dalam pertandingan pramusim. Ia terjatuh dan lututnya mengenai potongan gelas. Luka tersebut akhirnya menjadi infeksi. Jones dinyatakan meninggal pada 27 Agustus 1902.
2. Thomas Blackstock (Manchester United): 8 April 1907, Blackstock menjalani pertandingan melawan St Helens. Blackstock meninggal karena cedera di kepala usai melakukan sundulan bola.
3. Jón Kristbjörnsson (Valur): Penjaga gawang ini meninggal pada 17 Juni 1933. Sebelumnya, Kristbjörnsson bertabrakan dengan penyerang KR Reykjavik dan mengalami cedera kepala pada laga terakhir di Liga Islandia, 13 Juni 1933.
4. Stefan Petrovski (Melaka United) : Petrovski meninggal ketika usianya masih 18 tahun. Ia meninggal karena tersambar petir ketika sedang berlatih dengan klubnya, pada 5 April 2016. Ia meninggal beberapa hari kemudian karena luka yang dialaminya.
5. Marvin Lee (Trinidad dan Tobaco U-20): Ia meninggal pada 9 Maret 2013. Lee sebelumnya bertabrakan dengan Landon Donovan, di turnamen CONCACAF U-20 Maret 2001. Ia mengalami cedera leher dan tulang belakang, dan meninggal dua tahun kemudian. Sebelumnya ia sempat mengalami kelumpuhan.
6. Peter Biaksangzuala (Bethlehem Vengthlang FC): Ia meninggal pada usia 23 tahun. Biaksangzuala, meninggal setelah merayakan gol dengan jungkir balik, ia kemudian mengalami kerusakan syaraf tulang belakang.
7. Ben Hiscox (Stoke Gifford): Ia mengalami insiden ketika melawan Mangotsfield Sports, Hiscox tersandung dan jatuh ke belakang dan kepalannya membentur tembok. Ia dinyatkan meninggal beberapa hari kemudian.
We are saddened to hear of the passing of young goalkeeper, Stefan Petrovski. Vale Stefan. Rest in peace. pic.twitter.com/8PvY2JtZeZ
— Football Australia (@FFA) May 1, 2016