Jor-joran Beli Pemain Mahal, Liga Super China Didera Krisis
- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id – Sejak tiga tahun terakhir, Liga Super China mulai menebar ancaman di industri sepakbola Eropa. Mereka berani menggelontorkan uang sangat besar demi bisa menggaet bintang-bintang dunia yang merumput di benua biru.
Banyak bintang tertarik untuk bermain di Negeri Tirai Bambu lantaran iming-iming uang yang begitu besar. Sebut saja Carlos Tevez, Oscar, Paulinho, Jackson Martinez, dan Hulk.
Mereka rela meninggalkan persaingan ketat di Eropa demi bisa merasakan 'harumnya' uang dari klub-klub China. Akibat terlalu jor-joran dalam beli pemain, dilansir Daily Mirror, kini 13 klub China disebut-sebut mengalami kebangkrutan.
Mirisnya, dua di antaranya adalah sang juara bertahan, Guangzhou Evergrande, serta Shanghai SIPG, yang memang menjadi klub paling banyak mengeluarkan uang demi merekrut pemain bintang.
Mereka terancam tak bisa membiayai operasional klub di musim kompetisi selanjutnya lantaran beban gaji, bonus, dan biaya transfer yang begitu besar. Keikutsertaan wakil China di Liga Champions Asia pun terancam akibat rumor ini.
Namun, dikutip Fox Sports Asia, 13 klub tersebut membantah keras telah terjadi kebangkrutan dalam manajemen mereka. Manajemen Shanghai SIPG menegaskan mereka sudah membayarkan semua tagihan gaji dan bonus seluruh elemen tim. Buktinya pun sudah diberikan kepada Federasi Sepakbola China (CFA).
Lalu, Shanghai Shenhua, yang diduga juga masuk daftar 13 klub tersebut, menyatakan akan meneliti ulang seluruh pembayaran gaji dan bonus elemen tim untuk selanjutnya dilaporkan ke CFA. (one)