Kebijakan Trump ke Negara Muslim Ancam AS di Piala Dunia
- REUTERS/David Becker/Files
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, punya kebijakan yang ekstrem terhadap para imigran dari negara muslim seperti Iran, Suriah, Somalia, Sudan, Yaman, dan Libya. Trump melarang imigran dari negara-negara tersebut untuk memasuki kawasan AS.
Kebijakan ini ternyata bisa menjadi bumerang bagi AS di pentas sepakbola. Akibat kebijakan Trump, AS bisa saja gagal dalam proses pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2026.
Sebab, ada potensi tim nasional dari negara-negara yang masuk daftar hitam kesulitan masuk wilayah Negeri Paman Sam akibat kebijakan Trump.
"Tim yang lolos ke Piala Dunia perlu akses masuk ke negara tersebut. Jika tidak, Piala Dunia tak ada. Itu peraturan yang jelas," tegas Presiden FIFA, Gianni Infantino, seperti dikutip Soccerway.
"Trump adalah Presiden AS, di mana saya memiliki rasa hormat yang besar kepadanya. Dia sedang bertugas, bersama dengan kabinetnya, untuk kepentingan negaranya. Itu mengapa dia terpilih," lanjut dia.
Infantino mengaku pusing dengan kebijakan yang diambil Trump terhadap negara-negara muslim. Dia harus bekerja keras mencari negara-negara yang memiliki kebijakan lebih longgar terhadap imigran dari negara muslim.
Kondisi ini pun membuat proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2026 ditunda. Mereka harus menemukan jalan keluar terlebih dulu akibat kondisi ini.
"Sebab, sudah jelas, saat Piala Dunia bergulir, banyak orang datang untuk menjadi bagian tim atau suporter. Seluruh negara yang lolos Piala Dunia harus punya akses masuk ke kawasan tuan rumah. Keperluan yang tak bisa ditawar lagi," kata Infantino.
AS memang menjadi salah satu kandidat kuat tuan rumah Piala Dunia 2026. Pada periode tersebut, Piala Dunia rencananya digelar di tiga negara, AS, Kanada, dan Meksiko. Kebijakan ini diambil untuk mengakomodir kebijakan FIFA yang menambah peserta Piala Dunia menjadi 48 tim. (one)