Turki Masih Ngotot Jadi Tuan Rumah Piala Eropa
- REUTERS/Murad Sezer
VIVA.co.id – Batas waktu bursa tuan rumah Piala Eropa 2024 tinggal dua pekan lagi. Turki menjadi negara terakhir yang mengajukan diri.
Ini bukan pertama kalinya Turki mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Eropa. Ini akan menjadi percobaan keempat negara berpopulasi 79 juta jiwa tersebut.
Pekan lalu, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, berharap akan ada negara lain yang menjadi kandidat pesaing Jerman. Dan kesempatan ini diambil Turki, yang gagal menjadi tuan rumah Piala Eropa 2008, 2012 dan 2016.
Kegagalan Turki menjadi tuan rumah Piala Eropa tahun lalu memang sangat masuk akal. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, keamanan di negara tersebut tak memungkinkan untuk menggelar event olahraga antarnegara.
Harapan Turki menjadi venue Piala Eropa 2024 didasarkan pada kenyataan mereka menarik diri atas tawaran untuk menggelar pertandingan di Piala Eropa 2020, yang mana akan diadakan di seluruh Eropa. Turki memilih untuk fokus pada upaya perhelatan Piala Eropa di satu negara pada 2024.
Pengajuan diri Turki untuk menjadi tuan rumah Piala Eropa 2024 diumumkan di markas Federasi Sepakbola Turki (TFF) di Istanbul oleh Menteri Olahraga, Akif Cagatay Kilic, dan Ketua TFF, Yildirim Demiroren.
Demiroren mengatakan pengajuan resmi disampaikan kepada UEFA pada 2 Maret mendatang. Seminggu kemudian, UEFA akan mengumumkan nama-nama negara kandidat, dan April 2018 menjadi tenggat waktu untuk pengajuan berkas, sebelum ditunjuk secara resmi lima bulan kemudian.
"Saya berharap hasilnya akan membawa sesuatu yang indah untuk negara ini," kata Kilic, kepada Inside World Football. "Beberapa tahun terakhir, Turki telah membuat langkah maju yang besar dalam hal pembangunan stadion," ujarnya.
Selain Piala Eropa, Turki juga pernah mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2020. Namun, mereka kalah dari Jepang, yang akan mengelar Olimpiade 2020 di Tokyo. (one)
Vinicius Junior Korban Perselisihan Real Madrid dengan UEFA
Penolakan Real Madrid untuk hadir dalam acara Ballon d'Or di Paris, Prancis pada Selasa dini hari WIB 29 Oktober 2024 terus jadi kontroversi.
