Pelajaran Penting Usai Aljazair Tersingkir dari Piala Afrika
- http://www.cafonline.com
VIVA.co.id – Kejutan demi kejutan terjadi di Piala Afrika 2017. Setelah tuan rumah Gabon, giliran tim favorit, Aljazair yang harus angkat koper di babak penyisihan grup.
Dimotori Pemain Terbaik Afrika 2016, Riyad Mahrez, Aljazair tak mampu berbuat banyak di Grup B. The Desert Warriors gagal meraup satu pun kemenangan dari tiga pertandingan. Mereka hanya mampu meraup dua poin, hasil dua kali imbang dan sekali kalah.
Di laga penentuan yang berlangsung di Stade de Franceville, Franceville, Senin 23 Januari 2017 (Selasa dini hari WIB), Aljazair tak mampu berbuat banyak. Meski Islam Slimani mampu mencetak dua gol, Aljazair hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan Senegal, dan harus rela tersingkir.
Aljazair harus rela finis di peringkat 3 Grup B dengan dua poin. Senegal dan Tunisia berhak melaju ke perempat final. Terkait hasil ini, Slimani enggan banyak beralibi.
"Pertandingan melawan Zimbabwe (imbang 2-2) merupakan hasil yang kurang bagus di laga pertama. Namun, itu tak bisa jadi alasan. Kami tidak lolos, dan mungkin memang pantas seperti itu," kata Slimani seperti dilansir Soccerway.
"Mereka (Senegal dan Tunisia) merupakan tim hebat. Keduanya tampil bagus. Benar, kami punya banyak pemain muda. Sepakbola adalah menjaga etos kerja. Saya pikir, kami banyak belajar dari kegagalan di Piala Afrika," ujar bomber Leicester City ini.
Di perempat final, dua tim kuat, Senegal dan Kamerun akan bentrok di Stade de Franceville, Franceville, 28 Januari 2017. Di perempat final lainnya, dua tim kuda hitam, Burkina Faso dan Tunisia bakal bertemu di Stade de l'Amitié, Libreville. (mus)