Serangkaian Kesalahan di Balik Tragedi Chapecoense

Seorang pendukung Chapecoense dan putranya yang berduka karena tragedi pesawat.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Pesawat yang membawa tim sepakbola Brasil, Chapecoense, semestinya tiba di Kolombia melalui Sao Paulo, Selasa 29 November 2016. Tapi, setelah berhenti di Santa Cruz de la Sierra di Bolivia, mereka berganti pesawat yang ternyata memiliki izin penerbangan terbatas.

Enam Penumpang Diperkirakan Tewas Setelah Pesawat Rusia Jatuh

Dilansir dari Marca, Rabu 30 November, pesawat Airbus 320 yang semestinya mereka gunakan, punya cukup bahan bakar untuk lebih dari tujuh jam penerbangan. Badan Penerbangan Brasil (ANAC) memaksa tim merubah rencana penerbangan, untuk bisa menuju Medellin, Kolombia.

Pesawat sewaan yang mereka gunakan kemudian adalah Avro RJ-85 buatan SAM, dioperasikan oleh LaMia yang merupakan perusahaan Venezuela dengan basis operasi di Bolivia. Perubahan dilakukan, karena ada masalah dengan regulasi penerbangan.

Keluarga Cerita Kiprah Kapten Mirza yang Pernah Ikut Operasi Militer

Peraturan yang ada, melarang pesawat tertentu masuk dan meninggalkan sebuah negara, jika maskapai penerbangan tidak berasal dari negara asal atau tujuan. Tidak ada masalah, ketika pesawat LaMia mengangkut para pemain timnas Argentina, 18 hari sebelumnya.

Namun, pesawat itu belum teruji untuk melakukan penerbangan sejauh 2.265 kilometer. Bahkan, sumber mengatakan Avro RJ-85 semestinya tidak lagi digunakan, memicu dugaan adanya penyimpangan dalam pengeluaran izin penerbangan.

Keluarga Ikhlaskan Kepergian Kapten Mirza Pilot Rimbun Air

Pesawat juga diyakini hanya membawa bahan bakar dalam jumlah minimal, sehingga tidak siap untuk kondisi darurat. Kesalahan juga terjadi dalam komunikasi antara pilot dan menara kontrol, sehingga pesawat tidak melalui rute tercepat untuk tiba di lokasi tujuan.

Dugaan sementara penyebab kecelakaan, mesin pesawat mati setelah bahan bakar habis, sehingga pesawat tidak meledak saat menghujam tanah.

(ren)

Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api setelah sebuah jet tempur jatuh di Tabriz, Iran, 21 Februari 2022.

Pesawat Tempur Militer Iran Menimpa Sekolah, Tewaskan 3 Orang

Sebuah pesawat tempur F5 buatan AS yang digunakan militer Iran jatuh dan menimpa tembok sekolah di kota Tabriz, barat laut Iran.

img_title
VIVA.co.id
21 Februari 2022