Suriah, Negara Perang Penghancur Glamornya Sepakbola China
- REUTERS
VIVA.co.id – Suriah, negara Timur Tengah yang tengah dilanda peperangan membuat kejutan di pentas sepakbola dunia. Kamis, 6 Oktober 2016, mereka berhasil mempermalukan tuan rumah China di depan publik, Shaanxi Province Stadium.
Laga tersebut merupakan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018. Kedua tim diketahui tergabung di Grup A bersama Iran, Korea Selatan, Uzbekistan, dan Qatar.
Gol kemenangan Suriah dihasilkan oleh Mahmoud Al Mawas di menit 54. Dia memanfaatkan umpan dari Ahmad Al Salih. Hasil tersebut untuk sementara menempatkan tim berjuluk The Qasioun Eagles di posisi empat klasemen dengan koleksi empat poin.
Bagi China, kekalahan dari Suriah menjadi pukulan telak. Sebab saat ini mereka tengah giat membangun dan meningkatkan gengsi sepakbola domestik dengan mendatangkan banyak bintang dunia.
Sebut saja nama-nama seperti Ramires, Freddy Guarin, Graziano Pelle, Jackson Martinez dan lain-lain. Mereka sengaja didatangkan tanpa memikirkan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Bahkan Ezequiel Lavezzi yang membela Hebei China Fortune kini masuk dalam daftar pemain bergaji tertinggi di dunia.
Nasib miris yang dialami China membuat geram fans. Mereka lalu ramai-ramai mengkritik federasi sepakbola negaranya sebagai pihak yang dianggap paling bertanggung jawab.
"Kemarin malam Suriah, negara yang didera perang selama bertahun-tahun bisa mengalahkan tim kami. Menurut saya sekarang saatnya China berpikir maju," kritik seorang fans di Weibo seperti dikutip The Guardian.
Sementara bagi Suriah, kemenangan atas China adalah sebuah pencapaian spesial di tengah kesulitan yang mengadang. Bayangkan saja, selain kompetisi domestik yang mandek karena gangguan keamanan, mereka juga terpaksa harus menjalani laga kandang di negara tetangga, Oman yang jaraknya mencapai mencapai 3.218 kilometer.