Federasi Sepakbola Malaysia Diterpa Isu Korupsi
- ANTARA FOTO/Maulana Surya
VIVA.co.id – Kabar tak sedap bagi tim nasional Malaysia muncul jelang pertandingan uji coba antara dengan Indonesia di Stadion Manahan, Solo pada 6 September 2016. Sebab, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) saat ini sedang diguncang isu korupsi.
Kabar ini muncul setelah ada penyerahan sebuah flashdisk kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaludin pada 2 September 2016 lalu. Dalam flashdisk itu diduga ada dokumen terkait penggelapan dana yang dilakukan oleh FAM.
Guna bergerak cepat mengungkap kasus tersebut, Khairy menyerahkan barang tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (SPRM). Publik Negeri Jiran heboh dengan kabar ini, dan mereka mendesak segera ada penyelidikan lanjutan.
Setelah dilakukan penyelidikan oleh SPRM, ternyata dalam flashdisk tersebut tak ditemukan satu pun unsur korupsi. FAM tentu saja lega dengan pernyataan tersebut. Namun, bagi legenda sepakbola Malaysia, Khalid Ali, isu ini mencemari nama baik FAM.
"Walau saya sudah 30 tahun lebih pensiun, tetapi saya tetap mengkritik FAM untuk pembangunan sepakbola. Tak pernah dengar ada korupsi," ujar Khalid seperti dilansir Utusan.
"Semua orang sudah percaya (isu flashdisk), dan satu Malaysia telah ditipu. Saya minta orang yang bertanggungjawab untuk meminta maaf," tegas bintang Harimau Malaysia era 80an tersebut.
Isu korupsi dalam kepengurusan FAM sudah muncul sejak Juli 2016 lalu. Ketika itu, Tunku Ismail dari Johor menyebut memiliki data korupsi yang dilakukan otoritas tertinggi sepakbola Malaysia.
Selain penggelapan dana penjualan tiket, dalam data yang dia miliki, ada beberapa kesalahan pengurus yang jelas terlihat. Dan kini, dia menjadi salah satu pihak tertuduh yang sengaja menyebarkan bukti palsu.
"Saya tahu, FAM pun tahu siapa dalang yang membocorkan laporan itu. Saya minta FAM mengambil tindakan sewajarnya sebelum saya yang keluarkan nama (pembocor)," tutur Khalid.