Pesepakbola Palsukan Paspor, Ditjen Imigrasi Tak Terusik
- transfermarkt.co.uk
VIVA.co.id – Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia merasa tak terusik dengan adanya pemalsuan paspor yang dilakukan pesepakbola asal Brasil, Wanderley Santos Junior. Padahal, paspor tersebut digunakan untuk berlaga di Uni Emirat Arab.
Kepala Bagian Humas Dirjen Imigrasi, Heru Santoso Ananta Yudha menilai Wanderley tidak melakukan tindak pidana. "Sebenarnya dirugikan secara moril pun tidak ada," tegasnya saat konferensi pers di kantor Ditjen Imigrasi, Rabu 31 Agustus 2016.
Karena merasa tak bisa berbuat apa-apa, Heru membuka diri kepada otoritas terkait seperti PSSI jika ingin mendapatkan hasil penyeliidikan. Dia berharap, nantinya otoritas tertinggi sepakbola Tanah Air dapat meneruskan ke AFC atau federasi sepakbola UEA.
"Hasil penyelidikan kami bisa diberi ke siapa saja, paling tidak kepada otoritas yang berkepentingan," ujarnya.
Untuk menanggulangi kejadian serupa, Ditjen Imigrasi akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Agar kelak, Kedutaan Besar Republik Indonesia bisa mengumpulkan data-data terkait kecurangan yang dilakukan.
"Kami akan koordinasi dengan Kemlu melalui KBRI. Paling tidak kami bisa mencari data melalui teman di Kemlu," tutur Heru.
Tindakan Wanderley ini disinyalir bukan satu-satunya kasus pemalsuan paspor Indonesia. Sebab, di beberapa kompetisi, kebijakan penggunaan pemain asing yang berasal Asia dibedakan dengan negara dari benua lain.
Dan biasanya, guna menambah kekuatan tim, sebagian klub di sana sengaja memalsukan kewarganegaraan pemain asal Amerika Selatan dan Afrika. Dengan modal finansial yang kuat, kecurangan seperti saat ini sangat mungkin dilakukan.