Turki Bersumpah Basmi ISIS
- REUTERS/Osman Orsal
VIVA.co.id – Menyusul serangan pesta pernikahan Kurdi di tenggara Gazianstep, Turki pekan lalu, pemerintah Turki bersumpah akan membasmi ISIS dari negeri mereka. Serangan pesta yang menewaskan 54 orang dan melukai 22 anak itu tercatat merupakan serangan paling mematikan di Turki sepanjang tahun ini.
Dikutip dari Reuters, Senin, 22 Agustus 2016, sumpah Turki melenyapkan ISIS dari perbatasan negeri mereka disampaikan awal pekan ini.
"ISIS harus dibersihkan dari perbatasan kami dan kami siap melakukannya," ujar Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, dalam konferensi pers di Ankara.
Soal dugaan ISIS di belakang aksi serangan pesta pernikahan tersebut sudah disampaikan oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan. Pada Minggu, 21 Agustus 2016, Ergogan mengatakan bukti awal serangan itu mengindikasikan ISIS, dan belakangan terduga bom bunuh diri itu adalah remaja usia antara 12 sampai 14 tahun.
Pejabat senior Turki mengatakan kepada Reuters, perangkat yang digunakan dalam serangan pesta pernikahan sama jenisnya dengan yang dipakai pada serangan bunuh diri di Suruc pada Juli 2015 dan bom bunuh diri aktivis pro Kurdi di Ankara pada Oktober 2015. ISIS dituding di belakang dari rangkaian serangan tersebut. Kelompok ekstremis itu memang menyasar Kurdi.
Cavusoglu mengatakan Turki yang merupakan anaggota NATO bersama koalisi AS melawan ISIS telah menjadikan ISIS sebagai target nomor wahid. Pembersihan ISIS itu untuk menghentikan kelompok itu merekrut militan di perbatasan sepanjang 800 km di Turki untuk masuk ke Suriah dan bergabung dengan kelompok garis keras Sunni.
Sementara bagi Turki, ISIS memang bukan satu-satunya ancaman. Selain ISIS, Turki juga mewaspadai upaya Kurdi Suriah yang ingin memperluas kendali di perbatasan.
Sementara pentolan pemberontak mengatakan pemberontak Suriah yang disokong Turki saat ini sedang menyiapkan serangan untuk merebut kota Jarabus, Suriah dari ISIS di perbatasan Turki. Gerakan ini muncul untuk membendung kendali Kurdi Suriah.
Pemberontak tersebut yang bergerak atas nama Tentara Pembebasan Suriah, diperkirakan akan menyerang Jarablus dari Turki dalam beberapa hari ke depan.