Sejarah Singkat Sepakbola di Olimpiade
- REUTERS/Ivan Alvarado
VIVA.co.id – Sepakbola kembali menjadi salah satu cabang yang akan dipertandingkan pada Olimpiade 2016 di Brasil, 108 tahun setelah debut resmi di Olimpiade 1908. Olimpiade memang tidak dianggap sebagai pencapaian tertinggi di dunia sepakbola, namun ada sejarah panjang yang kaya dan penuh warna.
Dilansir dari Paste Magazine pada Kamis 4 Agustus 2016, sepakbola belum dikenal saat diresmikannya Olimpiade, sebagai event olahraga dunia di Athena pada 1896. Baru empat tahun kemudian, sepakbola mendapatkan tempat di Olimpiade Paris 1900, diperlakukan sebagai pertandingan persahabatan yang hanya melibatkan tiga negara.
Pertama kalinya sepakbola jadi salah satu cabang yang dipertandingkan, serta diakui oleh FIFA, adalah pada Olimpiade London 1908. Inggris sebagai tuan rumah, yang juga mengklaim diri sebagai negara tempat lahirnya sepakbola, menjadi juara dengan mengalahkan Denmark yang di semifinal mempermalukan Prancis dengan kemenangan 17-1.
Begitu malunya Les Bleus, hingga mereka menolak untuk bermain lagi memperebutkan medali perunggu. Olimpiade Stockholm 1912 juga menjadi saksi kekalahan memalukan, saat Jerman mengalahkan Rusia 16-0, yang membuat murka Tsar Rusia hingga menolak membayar biaya perjalanan pulang para pemain timnas Rusia.
Setelah Perang Dunia I yang memaksa dibatalkannya Olimpiade 1916, sepakbola kembali dipertandingan dalam Olimpiade 1920, di mana tuan rumah Belgia secara kontroversial dinyatakan sebagai juara oleh wasit asal Inggris, mengalahkan Cekoslowakia. Sang wasit dendam pernah diserang pendukung timnas Cekoslowakia, dalam pertandingan Praolimpiade di Praha.
Di tahun itu, Mesir menjadi negara non Eropa pertama yang mengirimkan tim sepakbola ke Olimpiade. Empat tahun kemudian, yaitu Olimpiade Paris 1924, Uruguay menjadi tim pertama dari Amerika Selatan. Ada 22 tim yang ikut serta, sehingga Olimpiade 1924 jadi kompetisi sepakbola internasional terbesar di dunia, hingga Piala Dunia 1982.
Uruguay menjadi pendatang baru yang mengejutkan, dengan menampilkan para pemain berteknik tinggi. Mereka menjadi juara dengan mengalahkan Swiss 3-0 di final. Uruguay melanjutkan dominasi pada Olimpiade Amsterdam 1928, yang menjadi terakhir kalinya sepakbola Olimpiade dianggap sebagai turnamen bergengsi.
Sepakbola ditinggalkan pada Olimpiade 1932, dan baru kembali dipertandingkan di Berlin pada 1936, di mana pemimpin Nazi, Adolf Hitler, pertama kalinya menyaksikan langsung pertandingan sepakbola di stadion. Namun, Jerman kalah dari Norwegia di perempatfinal, dan Italia yang berhasil meraih medali emas dengan menang atas Austria di final.
Olimpiade kembali terhenti dengan pecahnya Perang Dunia II, dan baru kembali digelar pada 1948 di London. Walau tuan rumah disingkirkan Yugoslavia di semifinal, seorang warga Inggris tetap memperoleh medali emas dari sepakbola, yaitu George Raynor yang menjadi pelatih timnas Swedia.
Sepakbola terus digelar dalam setiap Olimpiade hingga sekarang. Namun, pamornya telah merosot secara signifikan, sejak mulai diperkenalkannya Piala Dunia FIFA pada 1930. Tidak banyak lagi tim-tim yang mau menurunkan pemain bintangnya.
Apalagi, sejak Olimpiade 1992, pesertanya hanya boleh mengirimkan timnas U-23. Baru pada Olimpiade 1996, tim U-23 boleh ditambah 3 pemain di atas usia itu.
Di Olimpiade 2016, Brasil dipastikan tampil dengan para pemain terbaiknya, termasuk bintang Barcelona, Neymar. Selain menjaga harga diri sebagai tuan rumah, Brasil juga punya misi untuk mengembalikan pamor yang jatuh setelah dipermalukan Jerman pada Piala Dunia 2014, ketika mereka juga menjadi tuan rumah. (one)