Presiden Baru FIFA Sama Korupnya?
VIVA.co.id – Baru saja berusaha keluar dari lubang korupsi, FIFA kembali mendapatkan cobaan. Presiden baru mereka, Gianni Infantino, disebut menerima gratifikasi dan menghamburkan uang perusahaan.
Sebuah surat kabar Swiss, SonntagsZeitung, merilis 11 halaman dokumen bertanggal 23 Mei menuding pengganti Sepp Blatter itu menyalahgunakan kekuasaannya di tampuk tertinggi FIFA itu.
Klaim tersebut menyatakan Infantino menerima hadiah dan keuntungan dari pihak ketiga, termasuk pemerintah Rusia dan Qatar yang merupakan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. Hal tersebut melanggar Kode Etik FIFA.
Mantan Sekretaris Jenderal UEFA tersebut juga disebut mempekerjakan seorang penasehat pribadi tanpa melakukan pemeriksaan latar belakang dan persetujuan FIFA terkait gaji.
Selain itu, Infantino juga dituding memaksa FIFA untuk membayar £8.795 untuk kasur di rumahnya, £6.829 untuk sebuah alat olahraga, £1.086 untuk tuksedo, £677 untuk bunga, £132 untuk laundry pribadi.
Berbicara terkait hal tersebut, FIFA menegaskan kalau Infantino saat ini tak melanggar apapun dan melakukan tugasnya dengan baik.
"Ini hanya sebuah salah informasi dan gangguan dari pihak yang melawan perubahan positif di dalam FIFA. Infantino selalu berlaku sopan, dan selalu di dalam peraturan FIFA dan regulasi, sudah jelas semua pengeluaran personal dibayar oleh presiden," tulis pernyataan FIFA, seperti dilansir dari Daily Mail.
Infantino sebelumnya sudah ramai dikritik usai terlibat dalam memundurkan Kepala Audit FIFA, Domenico Scala. Hal tersebut terungkap dalam sebuah memo yang dikirim kepada suksesor Scala, Sindi Mabaso-Koyana, oleh karyawan yang masih belum diketahui identitasnya.
FIFA memang masih dalam proses bersih-bersih usai ternoda kasus korupsi dalam 17 tahun rezim Blatter. Sejak 2015, beberapa pekerja FIFA diperiksa oleh FBI dan pihak berwajib Swiss karena tuduhan penipuan, penyuapan, dan pemerasan.