Tanggapan Tokoh Sepakbola atas Voting Inggris Tinggalkan UE

Suasana di bursa keuangan London menanggapi hasil voting Inggris keluar dari UE.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Sebanyak 72 persen warga Inggris ikut memberikan suaranya, dalam voting penentuan nasib Inggris di Uni Eropa (UE), Kamis 23 Juni 2016. Hasilnya seperti yang telah dikhawatirkan dalam setahun terakhir, paling sedikit 52 persen memilih keluar.

PM Inggris Siapkan Skenario Brexit Berakhir Tanpa Kesepakatan

Dilansir dari Mirror, Jumat 24 Juni, hasil penghitungan bertolak belakang dengan ramalan rumah-rumah judi di Inggris, yang menjagokan pilihan bertahan di UE. Banyak pihak segera bereaksi, termasuk nama-nama top di dunia sepakbola, serta olahraga lain.

Keluarnya Inggris akan berdampak pada berbagai sektor, termasuk Premier League yang menggunakan banyak pemain non-Inggris. Saat ini masyarakat dalam wilayah ekonomi Eropa, yaitu 28 negara anggota UE ditambah Liechtenstein, Norwegia dan Islandia, bebas bekerja di Inggris.

Jelang Man City Jamu Arsenal, Guardiola Malah Puji Emery

Situasi akan berubah, jika Inggris benar-benar keluar dari UE mengikuti hasil voting. Hampir dua pertiga dari sekitar 150 pemain Eropa di Premier League, tidak bakal memenuhi kriteria. Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) bakal menerapkan kriteria lebih ketat dalam pemberian izin kerja.

Petinggi Premier League, Richard Scudamore, sudah mempertegas posisinya dalam pidato. "Saya yakin, Inggris harus tetap di UE dari perspektif bisnis," ujarnya. Premier League dan FA saat ini menolak berkomentar. Namun, CEO FA, Martin Glenn, pernah mengeluarkan kekhawatiran secara terbuka pada 2014.

Maurizio Sarri Bandingkan Tekanan di Napoli dan di Chelsea

"Hal yang paling kami khawatirkan, jika ada referendum untuk keanggotaan UE dan kita memilih ke luar," ujar Glenn. Hasil voting juga dengan cepat mendapat respons mantan bintang-bintang sepakbola, dengan cuitan mereka di media sosial.

Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menyindir mereka yang memilih keluar, sebagai orang-orang tua yang hidup di masa lalu. "Suara untuk (Nigel) Farage, Boris (Johnson) dan resesi. Selamat pada orang-orang berusia lebih dari 50 tahun, untuk memikirkan masa depan!"

Nigel Farage adalah pemimpin UKIP, yang membuat pernyataan kontroversial terkait voting. Dia memperingatkan wanita Inggris akan terancam pemerkosaan oleh imigran, jika mereka menolak Inggris keluar dari UE dalam voting.

Boris Johnson adalah mantan walikota London, yang mendukung perspektif Farage dan mengadopsinya dalam kebijakan, saat masih menjabat. Berikut adalah beberapa cuitan lain dari nama-nama top olahraga di Inggris:

 

Ilustrasi tentara Inggris.

Pemerintah Inggris Dituduh Tutupi Kejahatan Perang yang Amat Keji

Dugaan adanya pembunuhan anak-anak dan korban sipil lainnya.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2019