Pemilik PSG Isyaratkan Pemecatan Laurent Blanc
- Reuters / John Sibley
VIVA.co.id – Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi, telah menyerukan adanya perubahan besar di klub raksasa Prancis tersebut. Dia menolak untuk mendukung Laurent Blanc, yang mengisyaratkan bakal ada pelatih baru untuk musim depan.
Dikutip dari Mirror, Sabtu 4 Juni 2016, Les Parisiens meraih kesuksesan domestik untuk musim kedua berturut-turut. Mereka mendominasi Ligue 1, menjadi juara dengan keunggulan 1 poin. Skuat Blanc hanya kalah dua kali, mencetak 102 gol dan hanya 19 kali kebobolan.
Namun, klub milik pengusaha kaya Qatar itu gagal lagi meraih prestasi di Liga Champions. Mereka terdepak dari perempatfinal untuk keempat kalinya secara beruntun. Lebih pahit lagi karena kalah dari Manchester City, yang hanya finis pada posisi empat di Premier League.
Media Prancis bahkan dengan kasar menyebut PSG impoten, atas kekalahan dari Manchester City. Al-Khelaifi dalam wawancara dengan media Prancis, dengan tegas mengatakan klub butuh perubahan, saat ditanya mengenai nasib Blanc.
"Kami butuh perubahan. Saya tidak akan bicara mengenai hal-hal khusus. Perubahan besar akan terjadi. Kehidupan baru akan dimulai, Anda tunggu saja. Jika kami terus seperti ini di semua tingkatan, kami tidak akan sampai ke tujuan," ujarnya.
Al-Khelaifi mengaku sudah tahu PSG bakal kalah, sebelum leg kedua melawan Manchester City, di mana PSG akhirnya kalah 1-0. "Saya tidak merasakan apa pun dari para pemain, dan mengatakan pada staf klub bahwa mereka tidak siap untuk bertanding."
"Kami kalah sebelum bertanding. Salah siapa itu? Ini tidak boleh terjadi lagi. Saya hanya pengamat dan saya menganalisa hasil serta kompetensi semuanya. Pemain, pelatih, manajemen. Kami butuh perubahan. Saya telah mendukungnya (Blanc) selama tiga tahun," kata Al-Khelaifi.
Dia mengatakan, bukan empat musim kegagalan di Liga Champions, yang membuatnya sangat kecewa. "Saya sudah di sini lima tahun dan ini pertama kalinya kami mendapatkan perasaan gagal seperti sekarang."
"Bukan kekalahan di perempatfinal Liga Champions, yang membuat saya mengatakannya, tapi bagaimana itu terjadi. Saya sangat kecewa. Kami tidak siap secara mental dan kami semua bertanggungjawab. Saya ulangi, ini pertama kali kami gagal," ujarnya.