Banyak Boyong Bintang, Mengapa Klub China Begitu Kaya?

Sumber :
  • Gzevergrandefc.com

VIVA.co.id - Dalam beberapa tahun terakhir, klub-klub Cina banyak yang jadi pilihan beberapa bintang sepakbola Eropa. Jackson Martinez, Alex Teixeira, Robinho, Ramires, Gervinho, dan Fredy Guarin, pernah memperkuat tim negeri Tirai Bambu.

Kekuatan finansial klub-klub Cina, terus meningkat setiap tahunnya. Kemampuan beberapa klub ini untuk memboyong banyaknya pemain bintang, jadi tolak ukur perkembangan pesat yang dialami sepakbola Cina.

Jika pada era awal 2000an Cina mengekspor pemain ke beberapa klub Eropa, kini Cina justru bisa mengimpor pemain top dunia masuk dalam kompetisi Chinese Super League.

Sebut saja, Li Tie, Sun Jihai, Shao Jiayi, dan Dong Fangzhuo, adalah beberapa pemain Cina yang pernah mengecap pengalaman bermain di kompetisi elite Eropa.

Musim 2012/2013, Liga Cina kedatangan Didier Drogba dan Nicholas Anelka dari Chelsea. Drogba dan Anelka bergabung dengan Shanghai Shenhua. Untuk Drogba, Shanghai Shenhua bisa menggelontorkan gaji sebesar per pekan. Selain itu, Shanghai juga mampu menebus Anelka dengan mahar sebesar €12 juta.

Tak hanya itu, klub Cina lainnya, Guangzhou Evergrande pernah mendatangkan bintang Brasil, Paulinho seharga €14 juta di tahun 2015 lalu. Ada pula bintang asal Kolombia, Fredy Guarin, yang diboyong Shanghai Shenhua dengan banderol €11 juta.

Yang mencengangkan, adalah saat klub Cina, Jiangsu Suning, mendaratkan bintang Chelsea, Ramires, dengan dana sebesar £25 juta, atau setara dengan Rp493 miliar. Selain Ramires, ada pula nama Jackson Martinez, yang diboyong Shanghai seharga €42, atau setara dengan Rp637 miliar.

Vieri Kembali dari Pensiun untuk Main di China

Martinez semula memecahkan rekor transfer termahal di Liga Cina. Namun, rekor pemain termahal Liga Cina, kembali pecah setelah Jiangsu berhasil memboyong bintang Shakhtar Donetsk, Alex Teixeira, dengan uang tebusan sebesar €50 (Rp759 miliar).

Dilansir The Guardian, salah satu faktor yang mendukung kekuatan finansial klub-klub Cina adalah pemasukan dari hak siar.

Hak siar liga lokal Cina mencapai nilai $9 juta (Rp122 miliar). Di tahun ini, jumlah tersebut meningkat hingga lebih dari $200 juta (Rp2,7 triliun), sebagai bagian dari total $1,25 triliun selama 5 tahun ke depan.

Catatan ini membuktikan, Liga Cina bisa saja menyalip MLS ataupun klub Timur Tengah, sebagai destinasi para pemain bintang di beberapa tahun ke depan. (ren)