Nasib Tragis Timnas Israel: Diboikot Main di Prancis, Degradasi dari UEFA Nations League A

Pemain Timnas Israel
Sumber :
  • AP Photo/Denes Erdos

Prancis, VIVA – Aksi boikot terhadap Israel rupanya terjadi juga di dunia olahraga. Salah satunya di ajang sepakbola, yakni di ajang UEFA Nations League.

5 Jurnalis Palestina Tewas saat Liput Peristiwa di RS, Ditembak Tentara Israel meski Bertanda “Press”

Warga Prancis melakukan aksi boikot terhadap Timnas Israel. Hal tersebut membuat duel Timnas Prancis melawan Israel yang digelar di Stade de France, Saint-Dennis, 14 November 2024 menjadi sepi penonton.

Dilansir situs resmi UEFA, pertandingan tersebut hanya ditonton oleh 16.611 orang. Padahal, kapasitas Stade de France mencapai 81.338 penonton. Itu berarti stadion hanya diisi seperlimanya saja. Pertandingan sendiri berakhir imbang tanpa gol.

Hamas: Gencatan Senjata di Gaza Mandek karena Penjajah Israel Ajukan Syarat-syarat Baru

Laga tersebut sempat diwarnai dengan cemoohan terhadap lagu kebangsaan Israel serta keributan kecil yang dipicu satu fan Israel.

Di media sosial juga ramai dibagikan foto betapa sepinya Stade de France. Salah satunya dibagikan oleh Freddie Fonton di akun X.

Israel Hanya Izinkan 12 Truk Muat Bantuan Masuk Gaza Utara dalam 2,5 Bulan, Menurut Oxfam

Dalam foto tersebut disertai keterangan Pertandingan Prancis vs Israel. Masyarakat Prancis telah memutuskan untuk tetap berada di rumah sebagai bentuk protes atas kejahatan perang Israel di Gaza.

Postingan ini kemudian mendapat tanggapan yang hampir semuanya memberikan dukungan atas aksi boikot pertandingan Prancis melawan Israel tersebut. Mereka berharap Israel dilarang tampil di ajang kompetisi olahraga khusus sepak bola.

Duel Timnas Israel vs Timnas Belgia

Photo :
  • AP Photo/Denes Erdos

Akun Stop Genosida mengomentari foto tersebut dengan menulis, "Mengapa orang Israel berkompetisi di kompetisi Eropa? Karena mereka adalah orang yang paling beruntung di dunia; mereka selalu memiliki hak untuk duduk di dua kursi. Ketika mereka ingin tampil di Eurovision, atau di kompetisi olahraga, mereka adalah orang Eropa, dan ketika mereka ingin mengusir orang-orang Palestina dari rumah mereka dan mengambil tanah mereka, mereka adalah "penduduk asli Timur Tengah".

"Mereka melakukan genosida, dan mereka masih dianggap sebagai korban. Mereka memiliki tentara terbesar di Timur Tengah, tetapi mereka adalah satu-satunya yang "keberadaannya dalam bahaya," tulisnya.

"Faktanya, mereka adalah makhluk menjijikkan yang tidak menghormati siapa pun, tidak menghormati aturan, tidak menghormati hukum, dan tidak memiliki moralitas," pungkasnya.

Degradasi ke Liga B
Selain diboikot, Timnas Israel juga bernasib tragis. Mereka harus degradasi dari Liga A ke Liga B.

Israel menempati juru kunci UEFA Nations League A Grup 2. Mereka hanya mampu meraup empat poin dari 6 pertandingan.

Israel tak berdaya saat harus bersaing dengan Prancis, Italia dan Belgia di Grup 2. Mereka pun harus berlaga di Liga B UEFA Nations League 2026/27 mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya