Kartu Merah (Lagi) untuk Bruno Fernandes
- AP Photo/Luis Vieira
Inggris, VIVA – Bruno Fernandes mendapatkan kartu merah saat Manchester United melawat ke Estadio do Dragao, markas FC Porto dalam lanjutan Liga Europa, Jumat dini hari WIB 4 Oktober 2024. Pemain asal Portugal itu meninggalkan lapangan pada menit 81.
Saat Fernandes mendapatkan kartu merah, Manchester United sedang ketinggalan 2-3. Beruntung meski kalah jumlah pemain, skuad asuhan Erik ten Hag bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3 lewat gol Harry Maguire saat injury time.
Fernandes diganjar kartu kuning kedua oleh wasit karena aksi ceroboh. Dia mengangkat kaki terlalu tinggi, dan berisiko mencelakai pemain FC Porto, Nehuen Perez.
"Bruno Fernandes terlihat tidak senang. Tapi dia melakukan pelanggaran yang berbahaya. Dia membela diri melihat bola, tapi wasit tidak memberi pilihan," kata mantan pemain Tottenham Hotspur, Paul Robinson, dikutip dari BBC.
Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes
- AP Photo/Dave Thompson
Kartu merah untuk Fernandes menjadi bahasan hangat di media massa Inggris. Karena ini adalah kartu merah kedua untuk pemain asal Portugal itu hanya dalam kurun waktu lima hari.
Kartu merah sebelumnya didapatkan Bruno Fernandes saat membela Manchester United di Premier League menghadapi Tottenham Hotspur. Dalam laga itu, Setan Merah takluk tiga gol tanpa balas.
Saat itu Fernandes mendapatkan kartu merah langsung dari wasit karena tekel kepada gelandang Tottenham, James Maddison. Hukuman wasit memicu perdebatan dan kekesalan Man United.
Karena dari tayangan ulang terlihat Fernandes tergelincir dan membuatnya tak bisa mengontrol tubuh. Sayangnya video assistant referee (VAR) tidak coba untuk melakukan koreksi.
Man United mengajukan banding kepada Federasi Sepakbola Inggris (FA). Beberapa hari kemudian, diputuskan kartu merah kepada sang pemain dicabut.
Ten Hag: Jangan Nilai Kami Saat Ini
Manajer Manchester United, Erik ten Hag angkat bicara usai anak asuhnya bermain imbang 3-3 melawan FC Porto dalam lanjutan Liga Europa di Estadio do Dragao.
