Dominasi Pemain Muda Spanyol Bakal Kuasai Eropa Usai Euro 2024

Timnas Spanyol mengalahkan Timnas Inggris di final EURO 2024
Sumber :
  • AP Photo/Manu Fernandez

VIVA – Spanyol kembali menjadi Juara Euro 2024 dan kini memiliki gelar kontinental terbanyak di antara semua negara setelah menyalip Jerman dengan kemenangan keempat mereka.

Mayday, Kapal Evakuasi Pasukan Rusia di Suriah Tenggelam

Spanyol menyudahi perlawanan Inggris dengan skor 2-1 pada partai final yang berlangsung di Stadion Olimpiade Berlin, Senin dini hari WIB, 15 Juli 2024.

Setelah bermain imbang di babak pertama. Spanyol membuka keunggulan melalui Nico Williams di awal babak kedua. Namun, Cole Palmer menyamakan kedudukan pada menit ke-73.

Song Joong Ki Belajar Bahasa Spanyol agar Komunikasi dengan Anak-anaknya Lancar

Pemain pengganti Mikel Oyarzabal, menjadi pahlawan dengan golnya pada menit ke-86. Pasukan Luis de la Fuente akhirnya mengamankan mahkota keempat.

Keberhasilan ini bisa menjadi penanda bahwa Spanyol sudah berhasil melewati pergantian generasi setelah generasi emas pada 2012. 

Demo Massal di Kota-kota Besar Spanyol Pecah, Tuntut Pemerintah Setop Jual Senjata ke Israel

Pada ajang ini, Spanyol memang didominasi pemain-pemain muda. Sebut saja mereka Lamine Yamal, Nico Williams, Alex Baena, Fermin Lopez, Pedri.

Pada awalnya,banyak yang menduga bahwa Spanyol akan melemah setelah Pedri mengalami cedera di fase grup. Namun, pemain lainnya malah bergantian bersinar. 

Rekan setimnya yang lebih muda, yakni Lamine Yamal, juga sama pentingnya meski tidak terlalu menentukan di final.

Wonderkid Barcelona memberikan assist untuk Williams tetapi Yamal dua kali digagalkan oleh Pickford ketika dihadapkan pada peluang untuk menambah gol menakjubkannya melawan Prancis di semifinal. 

Masih berusia 17 tahun dan baru saja menjalani musim dan kampanye yang luar biasa di sini, Yamal tidak diragukan lagi adalah salah satu talenta paling menarik di dunia dan Barca beruntung memilikinya, begitu pula Spanyol.

Selain itu, pasukan De la Fuente juga diberkati karena dapat memanggil Olmo yang tidak mencetak gol melawan Inggris tetapi menghentikan tim Inggris untuk mencetak gol dan kemudian melakukan selebrasi seolah-olah dia sendiri yang mencetak gol di sisi lain. 

Pemain berusia 26 tahun ini menjalani periode penuh Piala Dunia dan Euro empat tahun lebih tua dari Williams yang jauh lebih tua dari Yamal dan pemain RB Leipzig itu menjadi pencetak gol terbanyak bersama edisi ini dengan tiga gol. 

Meskipun nilainya bagi tim Spanyol ini tidak hanya sekedar mencetak gol, posisinya di belakang Alvaro Morata dengan Williams dan Yamal di kedua sisinya sangat penting dan harus dilanjutkan.

Kecuali Morata dan Dani Carvajal, tidak ada pemain di starting XI La Roja yang berusia di atas 30 tahun, dengan Aymeric Laporte menjadi satu-satunya pemain yang berusia tepat tiga dekade. 

Jumlah itu sudah cukup untuk merencanakan setidaknya Piala Dunia dan Euro berikutnya, sementara pemain bintang Rodri secara mengejutkan masih berusia 28 tahun meskipun pemain Manchester City itu terasa lebih tua dan lebih veteran. 

Intinya adalah bahwa tim ini memiliki lebih banyak turnamen ke depannya. Setidaknya, dengan pemain-pemain yang ada, Spanyol bisa menjadi favorit juara dalam 10 tahun ke depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya