Kata Pelatih Belanda Usai Dihajar Inggris di Euro 2024

Pelatih Belanda, Ronald Koeman
Sumber :
  • UEFA

VIVA – Timnas Belanda harus menerima kenyataan pahit gagal lolos final Euro 2024 setelah dikalahkan Belanda. 

Gempuran Rusia Makin Brutal, Inggris Pasok 600 Lebih Rudal ke Ukraina

Dalam pertandingan semifinal di Signal Iduna Park, Dortmund, Kamis dini hari WIB, 11 Juli 2024, Belanda kalah dengan skor 1-2.

Sejatinya, Belanda berhasil unggul 1-0 saat laga baru berjalan 7 menit. Tendangan keras Xavi Simons dari luar kotak penalti tak mampu dihalau kiper Inggris, Jordan Pickford. 

Jumlah Orang Bunuh Diri di Inggris Meningkat, Paling Banyak Dilakukan Laki-laki


Namun, Inggris menyamakan kedudukan di menit 18. Tendangan penalti Harry Kane mampu mengoyak jala Die Oranje. 

Saat duel sepertinya akan dilanjutkan babak tambahan, Inggris justru mampu mencetak gol kemenangan. 

Amerika Larang Keras Ukraina Gunakan Rudal Kiriman NATO Saat Gempur Wilayah Rusia

Gol pemain pengganti Ollie Watkins di menit 90 mengantarkan The Three Lions ke partai final. Watkins mencetak gol dari sudut sempit yang mengoyak gawang Belanda.

Usai pertandingan, pelatih Belanda, Ronald Koeman mengaku kecewa dengan hasil ini. Padahal, dia menyebut timnya sudah tampil baik di awal pertandingan.

“Saya kecewa dengan hasil akhir dalam pertandingan yang dimulai dengan sangat baik bagi kami," kata Koeman dilansir france24.

Koeman juga menyoroti keputusan wasit yang memberikan penalti kepada Inggris. Menurutnya, kontak Denzel Dumfries dengan Kane sangat minim, namun wasit malah menunjuk penalti setelah melihat VAR.


“Apa yang bisa Anda lakukan sebagai bek? Menurut saya, ini seharusnya bukan penalti. Kami tidak bisa bermain sepakbola dengan baik dan itu karena VAR. Itu merusak sepakbola," ucapnya.

Lebih lanjut, Koeman merasa timnya memegang kendali setelah memasukkan gelandang Joey Veerman pada menit ke-35 menggantikan Memphis Depay yang cedera.

“Kami mengalami beberapa kesulitan di lini tengah untuk menghentikan pemain bagus seperti (Jude) Bellingham dan (Phil) Foden di lini tengah,” ujarnya.

"Kami tidak mengontrol permainan. Kami melakukan beberapa perubahan untuk mendapatkan kendali kembali dan rasanya di 20 menit terakhir kami menjadi tim yang lebih baik dan lebih menyerang.

“Tetapi kemudian terjadilah KO pada menit ke-90. Sebuah gol yang hebat, dan kemudian berakhir, dan itu sulit untuk diterima," jelasnya.

 
 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya