Xavi Waspadai Napoli di Bawah Pelatih Baru
- AP Photo/Joan Monfort
VIVA – Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, menyatakan bahwa dia tidak dapat memperkirakan kekuatan dan strategi Napoli yang akan bermain di bawah arahan pelatih baru pada pertandingan leg pertama 16 besar Liga Champions di Naples, Italia, pada Kamis, 22 Februari 2024 WIB.
Napoli mengumumkan Francesco Calzona sebagai pelatih baru pada Senin (19/2), menggantikan Walter Mazzarri, hanya 48 jam sebelum pertandingan melawan Barcelona.
“Napoli mengganti pelatih mereka dengan cara yang mengejutkan, mereka punya alasannya sendiri, tapi ini bukan pertandingan yang mudah untuk dipersiapkan, karena kami tidak tahu apa yang diharapkan,” kata Xavi pada konferensi pers menjelang pertandingan, Selasa, dikutip dari The Daily Star.
“Manajer baru mengenal tim dengan baik. Saya tidak tahu sistem taktis apa yang akan dia gunakan. Yang penting adalah fokus pada gaya permainan kami dan apa yang ingin kami lakukan, pada ambisi kami untuk mencapai perempat final,” imbuhnya.
Dia menyatakan bahwa Napoli tetap merupakan ancaman yang serius, meskipun saat ini hanya berada di posisi kesembilan dalam klasemen sementara Liga Italia.
“Yang pasti kami harus bertahan dengan baik melawan trio penyerang mereka yang sangat kuat. (Victor) Osimhen, (Khvicha) Kvaratskhelia dan (Matteo) Politano bisa membalikkan keadaan,” jelas Xavi.
Napoli, juara Serie A musim lalu di bawah arahan Luciano Spalletti yang kini menjadi pelatih tim nasional Italia, kembali menghadapi awal yang baru setelah memecat manajer kedua mereka dalam musim yang penuh tantangan.
Pengganti Spalletti, Rudi Garcia, dipecat pada bulan November. Meski Napoli mengalami gejolak, Xavi membantah timnya difavoritkan menjelang pertandingan ini.
“Ini 50-50, kita lihat besok siapa yang difavoritkan di akhir pertandingan,” tambah Xavi yang telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai bos Barca di akhir musim.
“Itu tidak mengubah apa pun bagi saya atau tim saya. Saya termotivasi, dan ingin meneruskan motivasi itu ke tim. Ketika Anda menjadi pemain atau manajer di Barcelona, tekanannya selalu sama dan itu sangat kuat,” lanjut Xavi.
Barcelona, pemegang gelar lima kali, gagal lolos dari babak penyisihan grup Liga Champions dalam dua musim terakhir, dan disingkirkan Paris Saint-Germain di babak 16 besar pada 2021.