Divonis Meninggal, Sven-Goran Eriksson Ungkap Permintaan Terakhir ke Timnas Inggris
- Twitter/@FIFAcom
VIVA – Sven-Goran Eriksson akan mendukung Inggris di Euro 2024 dan yakin The Three Lions dapat meraih gelar Eropa perdananya.
Eriksson, 75, didiagnosis menderita kanker stadium akhir "hampir satu tahun yang lalu" dan mengungkapkan berita buruknya awal pekan ini. Pelatih asal Swedia, yang melatih Inggris antara tahun 2001 dan 2006, mengatakan bahwa ia memiliki waktu “terbaik” satu tahun lagi untuk hidup.
Eriksson berharap bisa menyaksikan Inggris berkompetisi di Euro 2024, yang turnamennya akan berlangsung di Jerman musim panas ini. Mantan bos Manchester City dan Leicester itu mengonfirmasi bahwa dia hanya akan mendukung tim asuhan Gareth Southgate, karena Swedia gagal lolos.
“Inggris memainkan sepakbola yang sangat bagus dan Swedia belum lolos jadi saya akan mendukung mereka,” kata Eriksson kepada The Sun.
"Akan sangat menyenangkan bagi saya untuk melihat mereka menang. Mereka memiliki tim yang sangat bagus dan tidak hanya memiliki 11 pemain atau bahkan 12 atau 13 pemain - mereka memiliki banyak sekali pemain yang sangat bagus, jadi saya pikir Inggris, kali ini, bisa melakukannya."
Inggris mencapai final Euro 2020 yang tertunda 12 bulan karena pandemi Covid. Italia mengalahkan The Three Lions dalam adu penalti di Wembley untuk merebut trofi, mengakhiri impian negaranya untuk meraih penghargaan internasional besar pertama sejak 1966.
Eriksson yakin kapten Harry Kane dan gelandang Real Madrid Jude Bellingham akan memainkan peran penting dalam kampanye Euro Inggris. Mengenai Bellingham, pelatih asal Swedia itu menambahkan: "Saya berharap dia ada di sisi saya. Saya pasti akan menemukan tempat untuknya, pastinya."
Eriksson bertanggung jawab atas apa yang disebut 'Generasi Emas' Inggris dan memiliki pemain seperti David Beckham, Rio Ferdinand, Michael Owen, Paul Scholes, John Terry, Ashley Cole, Gary Neville, Frank Lampard, Wayne Rooney dan Steven Gerrard. .
Namun tim Eriksson yang gemilang gagal melewati batas di turnamen besar, kalah di perempat final dalam tiga turnamen berturut-turut. Brasil menyingkirkan mereka di Piala Dunia 2002, sementara Portugal mengalahkan mereka di Euro 2004 dan Piala Dunia 2006.
Meskipun Eriksson tidak pernah berhasil memenangkan trofi bersama Inggris, dia tetap dianggap sebagai salah satu manajer terhebat di generasinya. Dia pernah bermain bersama Benfica, Roma, Fiorentina, Sampdoria dan Lazio, dan masih banyak lagi klub-klub top Eropa lainnya.