PSG Respons Curhat Lionel Messi yang Tak Dihargai saat Juara Piala Dunia 2022
- www.instagram.com/psg/
Prancis – Lionel Messi dalam sebuah wawancara mencurahkan isi hatinya yang merasa tidak dihargai oleh Paris Saint-Germain saat menjuarai Piala Dunia 2022 bersama Timnas Argentina. Dia merasa tak spesial, layaknya pemain Tim Tango lainnya ketika kembali ke klub.
Presiden PSG, Nasser Al Khelaifi angkat bicara soal ini. Dia mengatakan sejatinya klub sudah melakukan penghormatan kepada pemain berjuluk La Pulga tersebut, baik di media sosial dan juga saat latihan.
PSG tak bisa berlaku berlebihan dalam menanggapi gelar juara Piala Dunia 2022 kepada Lionel Messi. Karena yang dikalahkan Argentina adalah Timnas Prancis.
Duel Timnas Prancis vs Argentina di Piala Dunia 2018
- AP Photo/David Vincent, File
Akan menjadi sangat rumit bagi PSG untuk menggelar acara penghargaan kepada Messi di stadion sebelum pertandingan. Karena nantinya penggemar mereka yang merasa kecewa dengan acara tersebut.
"Seperti yang semua orang lihat, kami bahkan menerbitkan video, kami mengucapkan selamat kepada Messi dalam latihan, dan juga secara pribadi. Namun dengan rasa hormat, kami sebuah klub Prancis," kata Nasser Al Khelaifi, dikutip dari Marca.
Terlebih usai final Piala Dunia 2022 banyak sekali kontroversi yang terjadi. Salah satunya adalah kiper Argentina, Emiliano Martinez yang menggendong boneka berwajah Kylian Mbappe saat pawai kemenangan.
Lionel Messi dan Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi
- Instagram: Paris Saint-Germain
Situasi panas itu membuat PSG harus berhati-hati dalam menanggapi momen tersebut. Kondisi psikologis pendukung tim berjuluk Les Parisiens jelas berbeda mengenai Piala Dunia 2022.
Messi baru mengungkapkan rasa kecewa ini ketika sudah meninggalkan PSG dan bergabung dengan Inter Miami. Saat memilih klub baru, dia juga mempertimbangkan tekanan yang akan dihadapi.
Menurut Messi, di Inter Miami, dia dan keluarganya akan jauh dari lampu sorot seperti yang dialami saat bersama Barcelona dan PSG. Sempat juga muncul kabar jika dia merasa diperlakukan tidak baik selama ada di Prancis.
