Diego Simeone Ogah Ikut-ikutan Nyinyir soal Belanja Liga Arab Saudi

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
Sumber :
  • Twitter/@Atleti

Spanyol – Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone tidak mau ikut-ikutan nyinyir soal belanja gila-gilaan Liga Arab Saudi di bursa transfer kali ini. Menurut dia, itu adalah hak setiap klub.

Soccer Challenge Sukses Tumbuhkan Minat Siswi Rangkai Mimpi Jadi Bintang Sepakbola

Kontestan Liga Arab Saudi tak ragu untuk mengeluarkan banyak uang demi bisa mendatangkan pemain ternama. Semua itu diawali kedatangan Cristiano Ronaldo pada awal 2023.

Setelah itu mereka mulai berani membayar mahal gaji pemain. Karim Benzema, N'Golo Kante, Sadio Mane, dan sederet pemain ternama lainnya kini meramaikan sepakbola Arab Saudi.

3 Klub Arab Saudi Berburu Marcus Rashford, Siapa Saja Mereka?

Karim Benzema

Photo :
  • Twitter: Al Ittihad

Meski kini Arab Saudi sedang mencoba mengembangkan sepakbola dengan berani membayar gaji tinggi, namun Simeone mengaku tidak tergoda untuk ikut ke sana.

PSSI dan FIFA Kunjungi 13 Stadion Guna Penuhi Standar Internasional

"Saya sangat bahagia di mana saya berada sekarang ini," kata pelatih asal Argentina tersebut, dikutip dari Football Espana.

"Saya sangat senang berada di Atletico Madrid. Saya juga mengerti bahwa Arab Saudi sedang berkembang, perlu disuapi oleh pemain-pemain hebat," imbuhnya.

Cristiano Ronaldo dan Sadio Mane

Photo :
  • twitter.com/AlNassrFC_EN

Simeone merasa Liga Arab Saudi berhak atas kesempatan untuk menjadi lebih kompetitif. Dengan mendatangkan pemain ternama, tujuan mereka bisa tercapai.

"Jika mereka memiliki kesempatan untuk menjadi kompetitif, itu haknya. Mereka mencoba melakukannya dan pemain pergi ke sana ketika merasa pilihannya benar," tutur Simeone.

Simeone mengutarakan pendapatnya ini di tengah banyak desakan kepada FIFA untuk melakukan tindakan kepada klub Arab Saudi. Salah satunya adalah Juergen Klopp yang menangani Liverpool.

Juergen Klopp meminta FIFA turun tangan mencari solusi terkait bursa transfer di Liga Arab Saudi. Karena mereka memiliki waktu lebih lama dibanding kompetisi di Eropa.

Jika di Eropa bursa transfer ditutup pada 1 September, Liga Arab Saudi baru akan berakhir 19 hari kemudian. Menurut dia itu memberi dampak buruk kepada tim-tim Eropa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya