Nasib Tragis Maradona di Tangan 'Si Tukang Jagal Bengis dari Bilbao'

Diego Maradona saat berkostum Barcelona
Sumber :

BARCELONA – Andoni Goikoetxea Olaskoaga, nama legenda sepakbola yang tidak begitu tenar. Namun bagi seorang Diego Maradona, sosok itu selalu dikenang dalam hidupnya.

Meski Sering Lawan Barcelona, Takefusa Kubo Tak Mau Remehkan Timnas Indonesia

Bukan dalam artian positif, malah sebaliknya. Goiko, begitu dia dipanggil, merupakan bencana besar bagi 'Si Tangan Tuhan'.

Bayangkan saja, ketika bermain di Spanyol, Goiko menjadi defender yang dengan kejinya mematahkan kaki Maradona.

Skenario Juara Dunia MotoGP 2024 Akhir Pekan Ini: Jorge Martin Vs Francesco Bagnaia

24 September 1983, menjadi hari kelam bagi Maradona. Dalam laga liga di Camp Nou, antara Barcelona menghadapi Athletic Bilbao, dia harus mengalami patah engkel, karena tekel brutal dari Goiko.

Sliding dilancarkan Goiko ke Maradona dari arah belakang. Saksi-saksi pun berkata, seperti mendengar suara kayu retak ketika terjadi benturan antar keduanya.

Barcelona Harus Belajar dari Kekalahan Melawan Real Sociedad, Bangkit dan Perbaiki Kesalahan

Dipastikan Maradona mengalami cedera serius, bahkan kala itu sempat beredar kabar kalau karier sang maestro hampir tamat. Untungnya berkat rehabilitasi yang dijalani, dia tetap bisa kembali merumput hanya tiga bulan usai kejadian memilukan itu.

Lalu bagaimana dengan Goiko? Tentu banyak yang menghujat, media pun menjulukinya sebagai 'tukang jagal Bilabao'. Apalagi sebelumnya dia juga sempat menyebabkan  bintang Barcelona lain, Bernd Schuster, mengalami cedera lutut serius yang diyakini tidak pernah pulih 100 persen.

Federasi sepakbola Spanyol pun mengambil langkah tegas, menghukum Goiko dengan larangan tampil dalam 10 laga. Keputusan yang malah bikin sang pemain mengkak.

Bukan menyesal dengan aksi kejinya, malah Goiko sengaja menempatkan sepatu yang dipakainya untuk mencederai Maradona itu dalam lemari kaca sebagai kenang-kenangan.

Tapi itu buka akhir cerita antara Maradona dengan Goiko. Enam bulan berselang mereka kembali bersua di atas lapangan hijau dan panggung yang lebih panas, final Copa del Rey 1984.

Banyak yang berpikir Maradona akan lebih termotivasi dan habis-habisan dalam pertandingan ini sebagai aksi balas dendam kepada Goiko. Sayangnya, skenario tersebut tidak tercipta.

Yang ada malah Maradona kembali mendapatkan apes. Barcelona kalah dalam laga itu. Sementara sang bintang sempat dihajar habis-habisan oleh para pemain Bilbao.

Puncaknya di akhir laga terjadi keributan besar. Maradona mengamuk, menghajar sejumlah pemain Bilbao bersama Schuster, tapi tidak dengan Goiko.

Dia malah ketahuan menendang dada Maradona. Sanksi kembali jatuh, dia dilarang main dalam 18 laga. Namun setelah banding, hukuman dikurangi menjadi tujuh saja.

Mardona pun menjadi pesakitan laga. Karena aksi yang membuat keributan besar, dia dihukum tiga bulan oleh federasi hingga akhirnya dia pun dijual ke Napoli pada musim panas tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya