Inter Beruntung Ditangani Pelatih Spesialis Final,
- AP Photo/Luca Bruno
VIVA Bola – Laga final Liga Champions melawan Manchester City menjadi laga spesial bagi pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi. Setelah menjuarai Coppa Italia 2022/2023 akhir Mei yang lalu, dia semakin dikukuhkan sebagai pelatih spesialis laga final.
Dari total tujuh final yang terbagi tiga bersama Lazio dan empat bersama Inter, pelatih 47 tahun itu menyapu bersih semuanya dengan gelar.
Saat masih menangani Biancocolesti, julukan Lazio, ia menyumbang satu gelar Coppa Italia (2018/2019) dan dua gelar Supercoppa Italiana (2017, 2019). Sedangkan bersama tim yang dilatihnya sekarang, Inzaghi menyumbang dua gelar Coppa Italia (2021/2022, 2022/2023) dan dua gelar Supercoppa Italiana (2022, 2023).
Mengomentari statistiknya tersebut, pria yang merupakan saudara kandung striker legendaris Italia, Filippo Inzaghi itu tidak merasa lebih diuntungkan jelang final UCL dan menyebut ia hanya beruntung.
“Saya beruntung melatih pemain yang tahu cara memainkan permainan seperti ini, kami memiliki pemain yang telah memainkan banyak pertandingan penting, juara dunia, dan Eropa yang telah memainkan banyak final,” kata Inzaghi.
Laga final nanti akan menjadi final UCL pertama Inter sejak terakhir kali pada 2009/2010 dimana saat itu di bawah asuhan Jose Mourinho mereka mencapai final dan keluar sebagai juara setelah mengalahkan Bayern Muenchen 2-0 di Santiago Bernabeu.
Pada musim itu juga, Nerazzurri meraih trebel winners atau memenangkan tiga piala dalam satu musim yaitu Liga Champion, Serie A, dan Coppa Italia.
Inzaghi juga mengatakan timnya akan memberikan kemampuan terbaik melawan tim kuat yaitu Manchester City di Ataturk Olympic Stadium Turki.
“Kami akan melakukan segalanya untuk memainkan permainan konsentrasi yang luar biasa, kami harus membatasi kesalahan kami dan melakukan yang terbaik melawan tim yang sangat kuat,” ucap Inzaghi dilansir dari laman resmi klub, Sabtu.
Inter mencapai babak final setelah menyingkirkan rival sekota AC Milan pada babak semifinal dengan agregat 3-0.
Dalam gelaran kompetisi antar klub terakbar di Eropa musim ini, Nerazzurri mencatatkan statistik tujuh kemenangan, tiga imbang, dan dua kekalahan. Adapun, dua kekalahan yang diderita Lautaro Martinez dan kawan-kawan terjadi pada babak penyisihan grup oleh lawan yang sama yaitu Bayern Muenchen.
“City adalah tim terkuat di dunia saat ini, tetapi kami tahu kekuatan kami dan kami bangga bisa sampai sejauh ini,” ujar pelatih kelahiran 5 April 1976 itu.