AS Roma Takluk dari Sevilla, Mourinho: Wasit Seperti Orang Spanyol

AS Roma di final Liga Europa
Sumber :
  • AP Photo/Petr David Jose

VIVA Bola – AS Roma dibuat gigit jari oleh Sevilla dalam pertandingan final Liga Europa 2022/2023 yang berlangsung di Puskas Arena, Budapest, Hungaria pada Kamis dini hari WIB 1 Juni 2023. Skuad asuhan Jose Mourinho kalah lewat adu penalti.

Wasit saat Barcelona Dikalahkan Real Sociedad Membela Diri dari Protes Hansi Flick

Roma unggul lebih dulu pada menit 34 melalui gol Paulo Dybala. Kedudukan menjadi 1-1 pada menit 55, setelah Gianluca Mancini melakukan gol bunuh diri. Duel berlangsung keras dan menegangkan.

Setelah melalui 120 menit, kedudukan imbang masih bertahan. Untuk mendapatkan pemenang, dilakukan adu penalti. Pada momen ini, empat penendang Sevilla melakukan tugas dengan baik, sedangkan dua dari tiga penendang Roma, gagal mencetak gol.

Menyiapkan Wasit Indonesia untuk Piala Dunia 2030

Pelatih AS Roma, Jose Mourinho

Photo :
  • AP Photo/Petr David Jose

Setelah pertandingan berakhir, para pemain Roma nampak bersedih. Dybala salah satunya yang menangis. Mourinho menganggap itu adalah hal yang wajar, karena pemainnya menganggap hasil ini tidak adil.

Mikel Arteta Berubah Menjadi Jose Mourinho

"Kami peduli dengan jersey ini, kami menganggap ini serius, bekerja dengan kerendahan hati, dan memberikan semua yang kami miliki," kata Mourinho, dikutip dari Sky Sports.

"Masing-masing dari kami bereaksi dengan cara yang berbeda, yang satu menangis, yang lain tidak. Tapi kenyataannya adalah kami semua sangat sedih. Kami kembali mati kelelahan, dan mati dengan perasaan tidak adil," imbuhnya.

Jose Mourinho usai final Liga Europa

Photo :
  • AP Photo/Petr David Jose

Mourinho menilai pertandingan Roma melawan Sevilla sangat intens dan keras. Sayangnya, wasit Anthony Taylor asal Inggris yang memimpin jalannya pertandingan tak bisa mengimbangi itu.

Mourinho bahkan menyebut Anthony Taylor seperti orang Spanyol. Dia terlalu mudah mengeluarkan kartu kuning, dan ada momen menguntungkan Sevilla karena tidak mengusir Erik Lamela keluar lapangan.

"Itu adalah pertandingan yang intens, maskulin, dan bersemangat dengan wasit yang tampak seperti orang Spanyol. Kuning, kuning, kuning sepanjang waktu," tutur juru taktik asal Portugal itu.

"Ketidakadilan ditunjukkan oleh fakta bahwa Lamela seharusnya mendapat kartu kuning kedua, dan dia tak melakukannya. Dia mengonversi penalti dalam adu penalti."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya