Tragedi Sepakbola El Salvador, 12 Orang Tewas di Stadion
- twitter.com/escenariosv
VIVA Bola – Tragedi sepakbola terjadi di El Salvador. Sedikitnya 12 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka. Itu terjadi di Stadion Cuscatlan saat menggelar pertandingan Alianza melawan VAS dalam leg kedua perempat final Clausura 2023.
Laki-laki, perempuan, dan anak-anak harus dibawa dengan tandu dan digendong melintasi lapangan untuk dibantu oleh layanan darurat. Itu semua berawal dari aksi suporter Alianza memaksa masuk ke dalam stadion meski tak memiliki tiket.
Ada juga sebagian dari mereka tak bisa masuk karena membeli tiket palsu. Karena tertahan di luar, mereka merobohkan gerbang stadion dan menyebabkan kericuhan. Banyak orang jatuh dan terinjak dalam situasi tersebut.
"Hanya ada dua gerbang yang terbuka di seluruh stadion dan orang-orang yang berada di luar ingin memaksa masuk, dan mereka semua jatuh di atas kami," kata salah seorang suporter, dikutip dari La Prensa Grafica.
Polisi mengambil inisiatif untuk mengendalikan situasi. Mereka memerintahkan untuk menutup akse pintu masuk. Tapi catatan dari saksi mata, polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter yang coba masuk ke stadion.
Akan tetapi, laporan tersebut disanggah oleh aparat kepolisian. Mereka membantah telah menembakkan gas air mata. Mereka bahkan membuka akses pintu agar terbuka.
Pertandingan antarta Alianza melawan FAS akhirnya harus dihentikan pada menit ke-20. Karena situasi mulai tak terkendali, di mana suporter merangsek masuk ke dalam lapangan.
Mereka terpaksa melakukan itu untuk mencari jalan keluar dari kekacauan di tribun. Kesaksian salah satu suporter, mereka ada yang berupaya untuk menendang pintu keluar karena tak tahan sesak nafas.
Atas insiden ini, Presiden El Salvador, Nayib Bukele angkat bicara. Dia memerintahkan agar dilakukan penyelidikan menyeluruh atas tragedi tersebut.
"Semua orang akan diselidiki. Tim, manajer, stadion, kantor tiket, Liga, federasi, dan lain-lain. Siapa pun yang bertanggung jawab, mereka tidak akan luput dari hukuman."