Ini 4 Alasan Pesepakbola Selalu Gandeng Anak Kecil Sebelum Mulainya Pertandingan
- Istimewa
VIVA Bola – Kehadiran anak kecil dalam setiap pembukaan pertandingan sepak bola sudah tidak asing lagi. Saat pembukaan pertandingan sepakbola, pemain akan berjalan ke atas menuju lapangan. Menariknya, mereka membawa anak kecil dalam gandengan mereka.
Bagi anak-anak bergandengan dengan pahlawan lapangan merupakan hal yang paling menyenangkan. Tapi, penonton pertandingan bingung dan mungkin mempertanyakan apa hubungannya anak-anak dengan sepakbola.
Dilansir dari Your Soccer Home, berikut ini penjelasan dan alasan kenapa pesepakbola selalu gandeng anak kecil sebelum pertandingan.
Anak-anak yang bergandengan dengan pesepakbola disebut sebagai pemain pendamping atau maskot. Pembukaan sepakbola tidak selalu identik dengan anak-anak. Kebiasaan ini sudah menjadi budaya modern dalam dunia si kulit bundar.
Sejarah membawa anak-anak pada pertandingan pembukaan merupakan kampanye FIFA dan UNICEF. Keduanya berkolaborasi menyuarakan “Say Yes For Children” untuk menjunjung hak asasi anak-anak.
Hadirnya anak-anak dalam turnamen merupakan bentuk promosi. Sejak kampanye tersebut, membawa anak-anak ketika pertandingan menjadi sebuah budaya.
FIFA dan UNICEF mengharapkan dapat menumbuhkannya kepedulian terhadap anak-anak melalui kampanye tersebut. Anak-anak berhak atas kehidupan dan pendidikan yang terbaik.
Secara garis besar, ada empat alasan kenapa pesepakbola selalu gandeng anak kecil sebelum pertandingan.
- Pertama, berikan kesempatan kepada anak-anak memupuk mimpi mereka.
- Kedua, sebagai bentuk kampanye atau promosi.
- Ketiga, kesempatan bagi klub merebut pundi-pundi rupiah.
- Keempat, untuk menyampaikan gagasan bahwa sepakbola merupakan permainan “ramah keluarga”.
Alasan lain hadirnya anak-anak sebagai bentuk sportifitas pemain. Anak-anak terkenal dengan sifat jujur ??dan baik. Diharapkan para pemain menanamkan sifat tersebut dalam dirinya ketika bertanding.
Pemilihan pemain mengawal berlangsung dengan ketat. Hanya anak-anak tertentu saja yang terpilih menjadi pemain pendamping. Umumnya, anak-anak berasal dari keluarga tidak mampu.
Banyak juga pemain pendamping yang berasal dari akademi atau klub sepakbola. Beberapa klub bahkan memilih anak-anak difabel sebagai pemain pendamping mereka.
Budaya membawa anak-anak dalam pertandingan yang terjadi sejak tahun 2000-an. Pada Piala Eropa 2000 pertama kali anak-anak terlihat berjalan keluar lapangan bersama pemain. Tetapi, budaya ini menjadi populer sejak Piala Dunia 2002.