Gareth Southgate Ogah Mundur dari Timnas Inggris

Manajer Timnas Inggris, Gareth Southgate.
Sumber :
  • instagram.com/england/

VIVA Bola – Masa depan Gareth Southgate bersama Timnas Inggris terus menjadi tanda tanya. Tak sedikit yang mendesak dia mundur usai tersingkir di perempat final Piala Dunia 2022 oleh Timnas Prancis.

Timnas Indonesia Makin Diminati! Sandy Walsh: Banyak Pemain Keturunan Ingin Dinaturalisasi

Ini kali kedua Southgate gagal membawa Inggris berprestasi di Piala Dunia. Pada edisi sebelumnya di Rusia, tim berjuluk The Three Lions terhenti di babak semifinal.

Southgate memiliki kesempatan emas membawa Inggris berprestasi pada EURO 2020. Sayangnya, bermain di markas sendiri, Wembley Stadium, tim besutannya kalah dari Timnas Italia.

54 Negara Berebut 16 Tiket Piala Dunia 2026, Ini Hasil Undian Kualifikasi Zona Eropa

John Stones dan Gareth Southgate

Photo :
  • manchestereveningnews.co.uk

Southgate sempat bungkam mengenai masa depannya usai Inggris tersingkir dari Piala Dunia 2022. Tapi setelah beberapa hari kemudian, Mirror mengabarkan sang juru taktik memilih untuk bertahan.

Membanggakan! Indonesia Juara Dunia FIFAe World Cup 2024

Juru taktik berusia 52 tahun itu memilih untuk melanjutkan proyeksi jangka panjang bersama Inggris. Dia telah berbicara dengan Federasi Sepakbola Inggris (FA) terkait hal ini.

Isu mengenai mundur atau bertahannya Southgate di The Three Lions memang jadi perdebatan panas di media sosial. Yang pro kepadanya memberi fakta jika selama ini semua berjalan baik.

Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate

Photo :
  • AP Photo/Markus Ulmer

Sedangkan yang kontra kepada Southgate menganggap dua Piala Dunia dan satu kali EURO yang gagal dimenangkan sudah cukup. Inggris harus mencari pelatih baru yang bisa mempersembahkan gelar juara.

Salah satu yang mendesak Southgate harus meninggalkan jabatan pelatih Inggris adalah Joey Barton. Mantan pesepakbola itu merasa heran mengapa ada pemakluman.

"Tidak dapat dipercaya sampai hari ini, Southgate belum juga mengundurkan diri," tulis Barton, di Twitter pribadinya.

"Berhenti menghargai kegagalan. Harus pergi. Saatnya memperkerjakan pelatih yang bisa menang," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya