Pengakuan Rendah Hati Pelatih Timnas Maroko Usai Dikalahkan Kroasia

Pelatih Timnas Maroko, Walid Regragui
Sumber :
  • AP Photo/Martin Meissner

VIVA Bola – Timnas Maroko gagal meraih peringkat ketiga Piala Dunia 2022 setelah dikalahkan Kroasia 1-2 di Khalifa International Stadium, Sabtu 17 Desember 2022.

Timnas Indonesia Makin Diminati! Sandy Walsh: Banyak Pemain Keturunan Ingin Dinaturalisasi

Kroasia mencetak gol cepat ketika laga baru berjalan tujuh menit. Bola tandukan Josko Gvardiol berhasil menaklukkan kiper Maroko, Yassine Bounou.

Sejatiya, Maroko mampu memberikan perlawanan dengan mencetak gol penyeimbang kedudukan dua menit kemudian melalui Sundulan Achraf Dari.

54 Negara Berebut 16 Tiket Piala Dunia 2026, Ini Hasil Undian Kualifikasi Zona Eropa

Namun, Kroasia kembali unggul jelang turun minum lewat gol Mislav Orsic. Maroko yang sekuat tenaga mencari gol balasan harus gagal setelah usaha mereka tak menemukan hasil hingga peluit panjang.

Dongeng Timnas Maroko di Piala Dunia 2022 ini pun terhenti. Mereka finis di posisi keempat.

Membanggakan! Indonesia Juara Dunia FIFAe World Cup 2024

Usai pertandingan, pelatih Timnas Maroko Walid Regragui memberikan pengakuan. Dia mengucapkan selamat dan menyebut, Kroasia memang pantas menang karena tampil lebih baik daripada timnya.

“Kami memberi semua orang pertunjukan yang bagus, kami tidak pernah menyerah. Selamat kepada Kroasia, mereka pantas mendapatkan tempat ketiga. Kami adalah tim muda yang masih belajar.” kata Walid Regragui, dilansir irishtimes.

"Kami ingin membawa kegembiraan bagi para penggemar kami, tetapi kami tetap senang, kami berada di antara empat tim terbaik di dunia," ucapnya.

Meski kalah, Regragui juga bangga dengan penampilan timnya yang didominasi pemain muda. Dia pun menyebut, hasil ini sebagai dorongan besar untuk sepakbola Afrika yang lebih disegani.

“Melalui pengalaman Anda menjadi lebih kuat dan saya harap kami belajar dan tumbuh dan membangun DNA sepak bola anak-anak kami di Afrika,” katanya.

“Kami sekarang mengizinkan anak-anak untuk bermimpi, bermimpi menjadi pesepakbola dan pergi ke Piala Dunia. Itu tak ternilai harganya. Adapun dampaknya di negara kami, kami telah menetapkan standar yang tinggi," jelasnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya