Van Gaal Ungkap Alasan Timnas Belanda Tinggalkan Total Footbal

Pelatih Timnas Belanda, Louis van Gaal
Sumber :
  • twitter.com/OnsOranje

VIVA Bola – Timnas Belanda bersiap untuk menghadapi pertandingan babak perempat final Piala Dunia 2022. Mereka berhadapan dengan Timnas Argentina di Lusail Iconic Stadium, Qatar pada Sabtu dini hari WIB 10 Desember 2022.

Eliano Ungkap Tijjani Reijnders Ingin Timnas Indonesia Hadapi Belanda di Piala Dunia 2026

Belanda datang ke perempat final dengan banyak keraguan. Di bawah arahan Louis van Gal, skuad berjuluk De Oranje dianggap tidak bermain secara maksimal.

Tiga pertandingan di Grup A dilalui Belanda dengan dua kemenangan dan sekali imbang. Mereka merebut tiga angka saat melawan Senegal dan Qatar. Sedangkan imbang menghadapi Ekuador.

Eliano Reijnders Blak-blakan ke Media Italia: Bangga Bela Timnas Indonesia dan Sebut Tijjani Reijnders Ingin...

Pelatih Timnas Belanda, Louis van Gaal

Photo :
  • AP Photo/Patrick Post

Setelah itu, mereka berhasil mengalahkan Amerika Serikat dengan skor 3-1. Tapi, keempat lawan tersebut dianggap tidak memberi tantangan berat kepada Belanda.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

Van Gaal harus mendapatkan banyak kritik, bahkan dari negara sendiri. Belanda pada Piala Dunia 2022 dianggap tidak bermain menyerang seperti khas mereka, yakni total football.

Van Gaal mengatakan, sepanjang karier kepelatihan, banyak pelajaran yang dia petik. Selalu menyerang menurut dia tidaklah bisa terus dilakukan.

Bek Belanda, Virgil van Dijk

Photo :
  • AP Photo/Ashley Landis

"Gaya saya berkembang. Di Ajax sangat menyerang. Di Barcelona saya belajar, Anda tidak bisa selalu berpikiran menyerang," kata van Gaal, seperti dikutip dari Marca.

"Saya berubah pikiran, dan saya mengembangkan visi baru saya di Piala Dunia 2014," imbuh juru taktik berusia 71 tahun tersebut.

Secara pribadi, mantan juru taktik Manchester United tersebut mengaku lebih sabar. Dia memandang sepakbola dengan cara berbeda dibanding era sebelumnya.

"Pada level pribadi, saya lebih sabar dari sebelumnya. Mungkin kepribadian saya tidak banyak berubah dalam hal cara saya memandang sepakbola,” tutur van Gaal.

Di era sekarang, bermain menyerang tidaklah bisa dilakukan. Dari sana dia belajar membangun pertahanan yang solid, dan meninggalkan total footbal tak bisa dihindari.

"Sepakbola berkembang. Sangat sulit untuk memainkan sepakbola menyerang sekarang. Itulah mengapa saya mulai mengembangkan sistem pertahanan," ujarnya.

"Dan kita bisa melihatnya di Piala Dunia ini. Dengan hasil yang tidak terlalu buruk, dan itu semua bergantung pada pendekatan taktis," imbuh van Gaal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya