Belanda Vs Amerika Serikat, Strategi Pragmatis Louis van Gaal Tuai Kritik
- AP Photo/Luca Bruno
VIVA Bola – Louis van Gaal mendapatkan banyak kritik jelang pertandingan Belanda vs Amerika Serika dalam babak 16 besar Piala Dunia 2022. Duel yang dilangsungkan di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar pada Sabtu malam WIB 3 Desember 2022.
Van Gaal mendapat banyak kritik karena dianggap menerapkan permainan pragmatis untuk Timnas Belanda. Itu terlihat dari pertandingan di Grup A.
Belanda berhasil menang 2-0 ketika menghadapi Senegal pada pertandingan pertama. Lalu main imbang 1-1 melawan Ekuador, dan yang terakhir unggul dua gol tanpa balas atas Qatar.
Permainan Belanda dianggap tidak meyakinkan. Sehingga untuk menghadapi Timnas Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia 2022, van Gaal diberondong banyak pertanyaan mengenai evaluasi.
Bukan tanpa alasan van Gaal mendapat banyak pertanyaan mengenai taktik yang pragmatis. Sebab, gaya main Belanda identik dengan menyerang total yang sudah muncul sejak 1970-an.
Van Gaal beranggapan strategi yang dia terapkan saat ini sama seperti Piala Dunia 2014. Ketika itu Belanda melangkah hingga menempati peringkat ketiga.
"Pada 2014 persis sama, tidak berbeda. Tapi, hal yang persis sama sekarang, sama saja. Jadi saya sudah terbiasa dan saya pikir para pemain saya juga sudah terbiasa," kata van Gaal, dikutip dari Reuters.
"Jadi kami akan dengan tenang melanjutkan jalan yang telah dilalui sejauh ini," imbuh juru taktik berusia 71 tahun tersebut.
Waspada Kejutan
Belanda sebagai juara Grup A tidak mau jemawa dengan status unggulan. Sebab, Amerika Serikat yang menjadi runner up Grup B belum pernah kalah.
"Mereka memiliki tim yang luar biasa, saya akan mengatakan bahkan salah satu tim terbaik," tutur van Gaal.
Karena itulah dia menganggap pertandingan nanti akan sangat ketat. Anak asuhnya tidak boleh lengah menghadapi Christian Pulisic dan kawan-kawan.
"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit tapi tidak ada yang tidak bisa kami atasi. Kami juga memiliki tim yang bagus," katanya.
"Saya tidak akan meremehkan AS. Saya pikir mereka adalah contoh dari tim yang bagus. Ada tim yang berkembang bukan tim yang bagus, tapi memiliki kualitas individu yang hebat."